Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 28/04/2017 11:30 WIB

Radikalisme Harus Jadi Perhatian Bersama

seminar Peran Media dalam Membendung Paham Radikalisme di STMIK Bani Saleh
seminar Peran Media dalam Membendung Paham Radikalisme di STMIK Bani Saleh
BEKASI_DAKTACOM: Stigma radikalis/ekstrimis dan teroris saat ini melekat pada kelompok agama khsusunya ditemui dari kalangan Islam. Namun, sikap dan tindakan yang dilakukan sebenarnya sangat bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam berdasarkan Alqur’an dan Hadits. 
 
Pemahaman dari kelompok ekstrimis/teroris sangat bertolak belakang dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, berarti menjadi rahmat bagi sekalian alam. Faham dan sikap yang ditularkan justru memberi kerusakan dan ketakutan di masyarakat. Dalam islam sendiri kelomok teror/ektrimis tersebut digolongkan dalam kelompok khawarij yang telah di ingatkan oleh Rasullullah bahwa mereka adalah orang yang berbahaya dan telah mencoreng nama Islam.
 
Lebih membahayakan lagi, pemahaman tersebut ditularkan dan disebarkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda (dengan pengetahuan agama yang dangkal) melalui doktrin berkedok kajian dengan penyelewengan Aqidah.
 
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya mengatakan, media memiliki peran strategis dalam membentuk dinamika yang ada, khususnya isu radikalisme.
 
"Media abal - abal itu dipakai buat propaganda," katanya yang bertindak sebagai narasumber di Seminar Peran Media Dakwah Membendung Paham Atau Gerakan Radikalisme di STMIK Bani Saleh - Bekasi Timur, Kamis (27/4).
 
Sementara itu, Sekretaris Umum Forum Jurnalis Muslim, Shodiq Ramadhan, pembicara dalam seminar tersebut ikut menyampaikan bahwa pola pikir umat dibentuk salah satunya melalui informasi. Sehingga jangan sampai, informasi yang masuk justru informasi 'sampah'. 
 
"Kenapa pemahaman itu keliru? Karena informasi yang masuk salah," ujarnya.
 
Sementara pihak LPKN selaku inisiator acara juga menyampaikan bahwa gejolak radikalisme dan teroriame memanfatkan situasi politik dalam negeri khsusunya event tahunan hari buruh nasional pada 1 Mei 2017. 
 
Kelompok radiklaisme juga saat ini sangat memungkinkan masuk sebagai penumpang gelap dalam aksi buruh nanti. Sehingga nama kelompok buruh akan tercoreng dan kemurnian suara buruh ikut ternoda.
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1203 Kali
Berita Terkait

0 Comments