Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 10/04/2017 15:00 WIB

Tips Memilih Saham Syariah yang Menguntungkan

Ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi
JAKARTA_DAKTACOM: Besarnya penduduk beragama muslim di Indonesia membuat saham-saham yang masuk dalam daftar efek syariah (DES) semakin tenar. Apa lagi seiring dengan investasi di pasar modal semakin dikenal oleh masyarakat luas.
 
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan DSN MUI juga semakin mempermudah dengan terus memperbaharui DES. Sebab selain syarat berdasarkan jenis usahanya yang tidak boleh mengandung barang haram dan riba, emiten yang masuk dalam DES juga dilihat dari laporan keuangannya.
 
Emiten yang sahamnya masuk dalam kriteria saham syariah total utang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82%. Kemudian juga rasio utang terhadap total aset tidak boleh lebih dari 45%. Namun apakah persyaratan tersebut membuat kinerja dari emitennya cemerlang?
 
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, seperti halnya investasi, membeli saham syariah juga mengandung tingkat risiko juga kinerja dari perusahaannya buruk. Dia pun mengimbau agar investor melihat secara menyeluruh laporan keuangan dari emiten yang sahamnya hendak dibeli.
 
Reza mengatakan, kecilnya rasio utang memang mencerminkan kecilnya beban dari perseroan. Namun harus dilihat juga pertumbuhan dari laba bersihnya.
 
"Apakah pertumbuhan pendapatan, laba bersih dan kotornya mendungkung rasio utang itu sehingga masih bisa tercover. Jadi misalnya DER (debt to equity ratio) 3-4 kali tapi pertumbuhannya mines atau hanya 1-2% saja ya percuma," terangnya kepada detikFinance, Senin (10/4).
 
Selain itu, Reza juga mengimbau agar melihat industri dari emiten itu sendiri. Sebab meskipun kinerja emitennya sedang cemerlang namun secara industri terpuruk, maka emiten itu juga berpotensi akan terkenda dampaknya.
 
"Kemudian lihat juga track record-nya. Kalau DER-nya dia kecil tapi karena bolak balik melakukan restrukturisasi atau utang lagi untuk menutupinya maka ini juga masalah," tambahnya.
 
Sebagai contoh, saham syariah yang menguntungkan adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang membukukan pertumbuhan laba di 2016 sebesar 5% menjadi Rp 15,2 triliun dengan DER 0,87 kali.
 
Selain itu ada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mampu meraup pertumbuhan laba bersih di 2016 sebesar 9,2% menjadi Rp 6,4 triliun dengan DER 1,64 kali.
Editor :
Sumber : Detik.com
- Dilihat 1760 Kali
Berita Terkait

0 Comments