Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 03/03/2017 08:00 WIB

Ketum PBNU dan Grand Syekh Al-Azhar Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Dakwah

KH SAid Akil saat Bertemu Grand Syaikh AL Azhar
KH SAid Akil saat Bertemu Grand Syaikh AL Azhar
KAIRO_DAKTACOM: Indonesia adalah negara multi etnis, multi agama dan multi bahasa, dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, Indonesia tetap bersatu dalam sebuah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasar Pancasila.
 
Umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas mampu menaungi keragamaan yang ada dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Ini adalah kesyukuran yang sangat mendalam, karena keragaman yang ada tidak menjadi kendala untuk bernegara dalam sistem demokrasi yang disepakati oleh semua komponen bangsa.
 
Poin tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj kepada Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Mohamed Al-Tayeb saat bertemu di sela-sela kegiatan Konferensi Internasional Kebebasan, Kewarganegaraan, Keragaman dan Persatuan di Hotel Fairmont Kairo, Rabu (1/3).
 
Kiai Said menambahkan, sebagai negara dengan penduduk muslim sunni terbesar, Indonesia saat ini mendapat tantangan yang cukup besar, khususnya dengan maraknya kelompok-kelompok Islam beraliran liberal dan radikal. 
 
Dua kelompok ini terus berupaya untuk menyudutkan penganut ahlussunnah wal jamaah yang mengutamakan tawasut, tawazun dan tasamuh, mereka berkeinginan untuk membawa mayoritas umat Islam kepada radikalisme dan liberalisme. 
 
Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad Mohamed Al-Tayeb selaku Ketua Muslim Cauncil of Elders (Majelis Hukama el-Muslimin) dan Pimpinan Tertinggi Al-Azhar menegaskan bahwa NU dan Al-Azhar memiliki misi yang sama. Saat ini Al-Azhar sebagaimana NU juga mendapat tantangan yang memerlukan kerja keras untuk menghadapinya. 
Editor :
Sumber : nu.or.id
- Dilihat 1478 Kali
Berita Terkait

0 Comments