Jum'at, 10/02/2017 15:54 WIB
Jurnalis Muslim: Stop Kriminalisasi Ulama & Tegakkan Keadilan
JAKARTA_DAKTACOM: Mencermati situasi dan perkembangan kebangsaan dewasa ini, Forum Jurnalis Muslim (Forjim) perlu menyikapi persoalan kebangsaan dan keumatan yang dirasakan semakin gaduh dan tak kondusif.
“Hampir saja moral bangsa ini runtuh, terpuruk hingga dititik nadir. Faktanya, fitnah merajalela, Al Qur’an dinistakan, ulama dikriminalisasi, hukum direkayasa, penguasa yang represif terhadap kelompok Islam, khususnya ulama dan aktivisnya,” demikian dikatakan Ketua Divisi Advokasi Forjim, Jaka Setiawan, dalam pernyataan sikapnya, Jum’at (10/2/2017).
Pada sisi yang lain, lanjut Jaka, penegakan hukum tumpul kepada simpul-simpul kelompok penista agama, sehingga muncul kesan, penista agama dan pendukungnya merespresentasikan diri dekat dengan kekuasaan.
“Ketika hukum tidak lagi bisa merepresentasikan keadilan secara objektif, Forjim mendukung ulama dan umat Islam dalam Aksi 112 yang digelar Forum Umat Islam (FUI) di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2/2017),” ujar Jaka.
Sementara itu Ketua Umum Forjim, Adhes Satria Sugestian mendesak aparat penegak hukum agar tidak mengkriminalisasikan ulama dengan mencari-cari kesalahannya. Janganlah memberi stigma buruk seolah ulama dan umat Islam anti Pancasila, intoleran, anti Bhineka Tunggal Ikan, dan anti NKRI.
Forjim sangat menyesalkan, aparat keamanan yang begitu paranoid, terhadap para aktvis pembela Islam yang ingin hukum ditegakkan secara adil di negeri ini.
“Alangkah ironisnya, jika penegak hukum menodai hukum itu sendiri dan menjadi bagian dari kejahatan,” tegas Adhes.
Selanjutnya, Forjim menyerukan kepada insan pers agar memperjuangkan keadilan dan kebenaran, serta menjunjung tinggi supremasi hukum, dengan menyampaikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Forjim menyerukan kepada jurnalis muslim untuk membela Islam, membela Al Qur’an, membela ulama, dan membela kaum muslimin yang terzalimi. Jurnalis muslim hendaknya menyerukan amar ma’ruf nahi munkar, sampaikan yang haq itu haq, dan batil itu batil,” tandas Adhes, jebolan Kampus Institute Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.
Forjim mendesak Pemerintah dan aparat penegak hukum agar bersikap adil dalam menegakkan hukum, terutama kepada penista agama. Pemerintah hendaknya mengantisipasi dan menindak pihak-pihak yang ingin mengadu domba sesama anak bangsa.
“Jelang Pilkada 15 Februari 2017, Forjim mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyerukan kepada umat Islam agar memilih pemimpin gubernur muslim,” serunya.
Forjim mengajak seluruh kaum muslimin, khusus jurnalis muslim, agar bermunajat, memohon agar Allah melindungi ulama dan para pembela Islam. Semoga Allah memberi pertolongan kepada kita semua, melimpahkan kesabaran dan kekuatan lahir batin kepada pejuang yang gigih membela agama Allah.
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis Forjim |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments