Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 21/01/2017 16:59 WIB

Aiptu Sundoro, Polisi yang Menjadi Pelepor Bidang Pertanian

Aiptu Sundoro memperlihatkan cara penyemaian buah Naga kepada Kapolres Umar 1
Aiptu Sundoro memperlihatkan cara penyemaian buah Naga kepada Kapolres Umar 1
BEKASI_DAKTACOM: Keahlian pada dunia pertanian, bukan sesuatu yang mudah bagi anggota Provos Polsek Jatiasih Aiptu Sundoro (42). Nama Sundoro belakangan menjadi buah bibir masyarakat khususnya dilingkungan Polres Metro Bekasi Kota.
 
Pasalnya lahan milik PT. Timah seluas sekitar 2 hektar di Kp. Babakan Kelurahan Mustika Sari, Kecamatan Mustika Jaya Sundoro bersama istri berusaha merubah lahan 'mati' menjadi lahan pertanian yang subur. Ya, Sundoro dibantu dengan lima orang karyawannya belakangan terbilang berhasil menciptakan perkebunan dengan aneka jenis sayuran dan buahan.
 
Mulai dari cabai, timun, kacang panjang, tomat dan terong atau bahkan buah Naga, Sundoro ingin menjadi pelopor dalam kecintaannya dibidang petanian. Tak hanya sukses dalam bidang pertanian, namun Sundoro bersama istri juga mampu membuat pupuk cair semi organik sebagai 'makanan' lahan pertaniannya itu.
 
"Secara otodidak saya membuat pupuk semi organik ini dari hasil komponen bahan bahan baku dasar yang digunakan untuk merakit bom. Yakni sulfur, asam nitrat, HNO3, asam fosfat TNT, ZINC dan urea. Kemudian yang campur dengan permentasi kotoran kambing dll untuk menghasilkan pupuk cair semi organik," kata Aiptu Sundoro saat berbincang dengan Dakta dilahan pertaniannya, Jumat (20/1).
 
Ia menjelaskan tidak mudah untuk menghasilkan pupuk cairnya itu sebagai "nutrisi" dilahan pertaniannya. Lantaran menggunakan salah satu komponen pembuatan bom dalam pupuk cairnya itu, Sundoro sempat menjelaskan hasil penemuannya itu kepada Kapolda Irjen M. Iriawan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
 
"Suatu hari saya jelaskan dihadapan Pak Kapolda dan Pak Kapolri. Saat itu sedang berkunjung ke Polres Metro Bekasi Kota. Disana saya jelaskan bahwa pupuk ini tidak membahayakan nyawa namun lebih memberikan manfaat kepada pertumbuhan lahan pertanian," papar Sundoro suami dari seorang anggota Polwan di Polsek Bantar Gebang.
 
"Saya jamin dan berani dicoba dengan pupuk lain ada dipasaran. Kalau pupuk cair semi organik buatan saya ini, lebih bagus dan sudah terbukti kualitas hasil panennya," lanjut pria kelahiran kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur ini.
 
Kini setelah hampir 13 tahun menggeluti aktivitasnya sebagai 'petani', Sundoro terbilang sukses dalam bidang pertanian. Hal itu juga berdampak kepada peningkatan pundi - pundi rezeki untuk keluarganya.
 
"Alhamdulillah misalnya cabai sekali panen bisa menghasilkan 15 Kg. Kita jual Rp. 40ribu/Kg di Pasar Bantar Gebang. Buah Naga ini asli langsung dari kebunnya kita jualnya Rp. 15ribu/Kg," jelas Sundoro. Kurang lebih terdapat 200 pohon buah Naga dilahan garapannnya dan dapat panen sekitar 3 bulan sekali.
 
"Saya ingin menjadi polisi yang dapat membantu petani. Saya ingin jadi pelopor dalam penemuan pupuk cair semi organik," harap Sundoro yang pernah bertugas sebagai anggota Anti Teror Bom (ATB) Polda Metro Jaya tahun 2000 silam.
 
Ditempat yang sama, saat meninjau lokasi Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Umar Surya Fana mengapresiasi semangat anggotanya itu dalam bidang pertanian. Menurut Kapolres, Sundoro telah berani memiliki mata pencaharian keluarga tanpa mengganggu tugasnya sebagai polisi.
 
"Ini semoga bisa menjadi contoh. Bahwa untuk hidup layak tidak harus menggadaikan baju kita. Atau status kita sebagai Polri," ujar Kapolres Umar.
 
Ia menjelaskan, situasi saat ini seperti cabai dengan harga yang dipasarkan tergolong tinggi namun dilahan garapan Sundoro cabai dijual dengan harga lebih murah dengan kualitas bagus.
 
"Ini pendapatan yang sangat halal. Tidak perlu sekali lagi, menggadaikan martabat sebagai anggota Polri. Dan berharap bisa menjadi contoh buat anggota di Polres Metro Bekasi Kota namun juga anggota Polri di Republik ini," harap Kapolres.
Reporter :
Editor :
- Dilihat 2375 Kali
Berita Terkait

0 Comments