Kamis, 05/01/2017 08:00 WIB
Dr. Adian: Timses Ahok Perlu Pahami Perasaan Umat Islam
BEKASI_DAKTACOM: Pengamat media Adian Husaini menyatakan, bahwa Tim Sukses Ahok perlu memahami perasaan umat Islam terkait kasus penistaan agama yang menimpa Ahok.
Sebab, kasus itu, selalu dihubungkan dengan motivasi politik untuk menjatuhkan Ahok. Seolah-olah, masalah politik itu segala-galanya bagi umat Islam. Padahal, masalah terpenting bagi seorang muslim adalah keselamatan iman. Bahwa, iman itu beda dengan kekufuran.
Adian menyampaikan analisis tersebut , pagi ini (5/1/2017), dalam acara ULASAN MEDIA, saat mengulas berita di satu media online berjudul: “Timses Ahok: Perlahan-lahan Konspirasi Menjatuhkan Ahok Terbongkar.”
Jika kasus yang menimpa Ahok itu dikatakan ada konspirasi politik, maka pihak yang paling kena tuduhan Timses Ahok itu adalah Majelis Ulama Indonesia. Berarti itu menuduh MUI terlibat konsporasi politik menjatuhkan Ahok. Sebab, kata Adian, MUI-lah yang telah resmi mengeluarkan pendapat keagamaan, bahwa Ahok telah menista al-Quran dan ulama. Karena itulah, kemudian lahir GNPF-MUI, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI.
Menurut Adian, Timses Ahok harusnya paham, bahwa ucapan Ahok yang beberapa detik itu telah melukai banyak ulama yang selama ini berusaha berjuang membentengi aqidah umat Islam.
Para ulama itu yakin, bahwa makna QS al-Maidah ayat 51 dan banyak ayat al-Quran lainnya, memang melarang umat Islam untuk mengangkat pemimpin dari kalangan kafir. Apalagi, dalam sidang pertama, adik Ahok menyebut tentang politisi busuk yang dikaitkan dengan penggunaan ayat al-Quran untuk memilih pemimpin seiman.
“Pendapat para ulama itu berdasarkan ilmu dan keyakinan. Bukan karena faktor kepentingan politik. Meskipun tentu saja, pendapat itu berdampak terhadap politik,” kata Adian, penulis buku “Penyesatan Opini”.
Ia mencontohkan, selama puluhan tahun, sejak awal 1960-an, Buya Hamka sudah menulis dalam tafsir al-Azhar, bahwa makna “auliya” dalam QS al-Maidah:51 itu bermakna pemimpin.
“Selama puluhan tahun, tidak ada yang menuduh Buya Hamka telah membodohi dan membohongi umat Islam, pakai QS al-Maidah 51. Baru sekarang muncul manusia seperti Ahok yang mengatakan seperti itu,” papar Adian.
Menurut Adian, dalam negara yang plural seperti Indonesia, diperlukan sikap lapang dada untuk memahami perbedaan pendapat. Termasuk memahami sikap umat Islam yang tidak mau memilih pemimpin daerah yang tidak seiman. Sebab, sikap itu mempunyai landasan kuat dalam al-Quran.
Jadi, kalau dikatakan, bahwa para ulama, ustad, politisi muslim, yang menggunakan QS al-Maidah 51, telah melakukan kebohongan, atau dikatakan manusia busuk, dan sejenisnya, tentu ucapan itu merupakan satu jenis pelecehan terhadap agama Islam. Jika tidak setuju dengan pendapat itu, jangan menuduh para ulama melakukan pembodohan dan pembohongan!
“MUI dan jutaan umat Islam itu menonton langsung video Ahok. Mereka paham bahwa ucapan Ahok itu melukai hati umat Islam. Mereka mengambil sikap itu pakai logika, bukan karena kebencian yang membabi buta, sehingga mereka rela berkorban dengan melakukan Aksi Bela Islam di Jakarta,” ulas Adian.
Adian juga menyarankan agar media massa berhati-hati dalam menurunkan berita yang konotasinya menuduh ulama-ulama Islam melakukan konspirasi menjatuhkan Ahok. Itulah perlunya memahami pemikiran dan perasaan umat Islam. Bahwa, masalah keselamatan iman itu jauh lebih berharga daripada jabatan politik apa pun di muka bumi ini.
Acara ULASAN MEDIA Radio Dakta mengudara setiap Senin-Jumat pukul 06.30-07.00 WIB, di Radio Dakta 107 FM atau livestreaming www.dakta.com.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments