Internasional / Timur Tengah /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 23/04/2015 16:10 WIB

Serangan Udara Arab Saudi di Yaman Tak Membanggakan

Serangan Udara di Yaman
Serangan Udara di Yaman
BEKASI_DAKTACOM: Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Selasa, telah mengumumkan  berakhirnya operasi militer di Yaman. "Operasi Militer untuk 'Badai ketegasan' sudah berakhir.
 
"Sekarang Arab Saudi sedang melaksanakan operasi mengembalikan harapan. operasi ini belum diketahui sifatnya, apakah damai atau operasi militer juga," kata Alberta Furqon, redaktur Islampos saat berbincang dengan Muhamad Fauzi dari Radio Dakta, Kamis (23/04/15).
 
Menurutnya, upaya yang dilakukan Arab Saudi ini tak perlu didukung, sebab ketika Palestina di serang Israel, Arab Saudi tak membalas menyerang Israel. Dan ketika Yaman mulai dikuasai syi'ah Houti, Arab Saudi dengan mati-matian malah menyerang Yaman dengan serangan udara.
 
"Kita bisa melihat dalam dokumenter nasional, bahwa Saudi menyerang Yaman atas permintaan pemerintahan sah Yaman, yang dipimpin oleh Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi. Jadi Presiden Yaman lah yang meminta Arab Saudi menyerang, jadi bukan inisiatif dari Saudi," ujar Furqon.
 
Jika dilihat dari kacamata politis semata, jadinya akan seperti ini. Tapi jika dilihat dari kacamata aqidah, seharusnya tanpa ada permintaan dan desakan, negara-negara Arab yang mengelilingi wilayah Palestina, seharusnya lebih tegas terhadap Israel.
 
"Kenyataannya pemimpin Arab tidak semuanya berpikiran secara Islam, mereka hanya berpikir secara politis, termasuk masalah Yaman. Penyerangan ke Yaman selain karena permintaan presiden Yaman, ada juga sangkut-pautnya dengan masalah konflik dengan Iran. Mereka khawatir kalau pengaruh Iran semakin meluas di wilayah Timur Tengah," terangnya. 
Editor :
Sumber : Redaksi Dakta
- Dilihat 2974 Kali
Berita Terkait

0 Comments