Kamis, 22/12/2016 10:30 WIB
Catatan AILA di Perayaan Hari Ibu
Setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati Perayaan Hari Ibu (PHI) pada tanggal 22 Desember. Tanggal 22 Desember ditetapkan berdasarkan Dekrit Presiden Soekarno no 316 tahun 1959, dimana tanggal 22 Desember tersebut merujuk kepada Kongres Perempuan Indonesia pertama kali di Jogjakarta.
Pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia berdasarkan Pedoman Peringatan PHI ke 88 tahun 2016 yang ditetapkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini mengusung tema: "Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan".
Terkait dengan PHI ke 88 tahun 2016, maka dengan segala kerendahan hati kami AILA INDONESIA ingin memberikan beberapa catatan sebagai berikut :
1. Memberikan apresiasi yang tulus kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menghormati kedudukan seorang perempuan dalam sistem sosial masyarakat baik perannya sebagai seorang Ibu, seorang anak, seorang istri dan seorang anggota masyarakat.
2. Mencermati tema besar yang diusung serta berbagai tema turunan dan slogan yang disosialisasikan oleh Meneg PP dan Perlindungan Anak, penekanan pada unsur keseteraan gender mengambil porsi yang cukup besar dibandingkan dengan apresiasi terhadap peran perempuan sebagai seorang ibu dalam keluarganya.
3. Keseteraan Gender sejatinya adalah sebuah program yang kami yakini bertentangan dengan kodrat perempuan itu sendiri, karena pada prinsipnya laki-laki dan perempuan berbeda dan memiliki peran strategis yang harus dijalankan sesuai dengan perannya masing-masing.
4. Dalam kesetaraan gender, terkandung makna yang implisit, bahwa peran serta perempuan dalam pembangunan dianggap sebagai pemakai hasil pembangunan jika hanya berperan di ranah domestik dan tidak terjun pada ranah publik, seperti keterwakilan di parlemen atau sektor publik lainnya.
Padahal generasi terbaik sejatinya diciptakan dan dipersiapkan oleh ibu-ibu yang secara ikhlas berperan sebagai ibu rumah tangga dan fokus memikirkan masa depan generasi yg ia lahirkan dari rahimnya. Apakah ada yang lebih besar dan lebih mulia dari tanggung jawab mendidik seorang manusia?
Demikian beberapa catatan penting yang menjadi perhatian kami dalam rangka PHI 88 tahun 2016.
Kami berharap semua pihak, baik pembuat kebijakan maupun masyarakat pada umumnya, dapat memberikan apresiasi yang sama pada peran perempuan, baik sebagai ibu di dalam keluarganya atau perannya di masyarakat.
Jakarta 22 Desember 2016
Rita Soebagio
Ketua AILA INDONESIA
Nurul Hidayati
Sekjen AILA Indonesia
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis Aliansi Cinta Keluarga |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments