Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 21/12/2016 10:00 WIB

PBNU: Pemerintah Harus Sensitif Soal Serbuan Tenaga Kerja Asing

Ketua Tanfidziah PBNU  Said Aqil Siroj
Ketua Tanfidziah PBNU Said Aqil Siroj
JAKARTA_DAKTACOM: Maraknya tenaga kerja kasar asing, khususnya asal Tiongkok, telah memicu keresahan sebagian masyarakat. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun ikut bereaksi.
 
Mereka melihat keberadaan para pekerja itu telah memberikan dampak negatif bagi pekerja lokal.
 
”PBNU mendesak kepada pemerintah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam Pancasila,” ujar Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj di Jakarta Selasa (20/12).
 
Said mencontohkan kasus yang terjadi di Banten Agustus lalu. Saat itu polisi mengamankan 70 buruh ilegal dari Tiongkok dalam pembangunan pabrik semen di Puloampel, Serang.
 
Yang memprihatinkan, lanjut Said, komposisi pekerja proyek di sana cukup jomplang. Yakni, 30 persen merupakan buruh lokal dan sisanya dari negara asing.
 
”Bayaran yang mereka terima pun superbesar dibanding buruh lokal,” imbuhnya.
 
Buruh asing menerima Rp 15 juta per bulan, sedangkan buruh lokal hanya dibayar Rp 2 juta per bulan.
 
”Pemerintah harus sensitif menjaga perasaan rakyat. Sekaligus mengkaji ulang kebijakan pembangunannya bila dalam praktik tidak mengajak rakyat sebagai mitra, dalam hal ini sebagai pekerja,” tuturnya.
 
Pemerintah, termasuk pengusaha, imbuh Said, juga harus memperhatikan lagi hal-hal mendasar sebelum mempekerjakan tenaga asing di Indonesia.
 
Salah satunya terkait dengan fakta jumlah penganggur di tanah air yang masih tinggi hingga saat ini. Lebih dari 7 juta orang.
 
”PBNU juga mendesak pemerintah memperkuat negosiasi kesepakatan kerja sama dalam paket-paket investasi yang dilakukan,” imbuhnya.
Editor :
Sumber : Gobekasi
- Dilihat 1583 Kali
Berita Terkait

0 Comments