Komisi X DPR Terkejut
Rayakan Kelulusan Dengan Pesta Bikini di Hotel
JAKARTA_DAKTACOM: Baru-baru ini beredar sebuah undangan di laman berbagi video Youtube yang ditujukan kepada para siswa yang baru saja selesai mengikuti Ujian Nasional (UN), untuk mengikuti acara yang bertema "Splash After Class" dengan memakai dresscode bikini. Bahkan, dalam video tersebut terpampang jelas nomor kontak panitia.
Acara "Splash After Class" dengan pamer bikini akan berlangsung Sabtu (25/4/15), di The Media Hotel & Towers, Pool Area, lantai 6, di Jl. Gunung Sahari Raya No.3, Jakarta Utara. Karena acara dilaksanakan di hotel peserta "Splash After Class" dikenakan biaya mulai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
Acara yang merusak moral ini didukung antara lain SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 100 Jakarta, SMA 44 Jakarta. SMA 24 Jakarta, SMA 29 Jakarta, SMA 209 Jakarta, SMA 53 Jakarta.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Surahman Hidayat mengaku sangat terkejut dan prihatin. Dia meminta pihak sekolah agar memberi arahan kepada para siswa yang baru saja selesai UN agar bersikap wajar dan tidak berlebih-lebihan.
“Apalagi sampai melakukan kegiatan yang melanggar norma agama,” kata Surahman, di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/15).
Kegiatan itu, lanjut Surahman, jelas bertolak belakang dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan nasional yang bertujuan menghadirkan prinsip etika, moral dan kepribadian. "Pihak Sekolah tidak boleh berdiam diri, harus segera melakukan pengarahan kepada seluruh siswa, agar menjauhi kegiatan-kegiatan yang merusak seperti ajakan menghadiri pesta itu," ujar Ketua Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.
Menurut Surahman, selama ini ada kebiasaan positif yang dilakukan beberapa sekolah, yaitu melakukan istighosah atau berdo’a bersama, setelah UN seharusnya sikap berpasrah diri kepada Allah Tuhan yang Maha Esa, dan rasa syukur ada pada setiap siswa.
Lebih lanjut Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) DPP PKS ini mengemukakan, selagi belum terlambat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perlu mengambil langkah-langkah strategis seperti berkoordinasi dengan pihak terkait, yaitu selain kepada sekolah-sekolah juga kepada Kepolisan dan Menteri Telekomunikasi dan Informatika (Menkominfo), untuk segera memblokir video undangan yang diunggah di media YouTube itu.
"Dampak kegiatan seperti ini sangat berbahaya bagi kalangan remaja, pihak Pemerintah harus segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat, untuk menghindari dampak negatif yang lebih luas lagi," pungkas Surahman.
Editor | : | |
Sumber | : | Ulil Albab |
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Seminar dan Silaturahmi Nasional Pergubi
- Ubhara Miliki Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
- P2G DESAK KEMDIKBUDRISTEK MENINJAU ULANG SISTEM PPDB
- Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
- Ubhara Jaya Adakan Pelatihan Digital Branding Produk Olahan Limbah Minyak Jelantah
0 Comments