Selasa, 29/11/2016 15:48 WIB
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Harus Perhatikan Kondisi Sosial
BEKASI_DAKTACOM : Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna, menyatakan bahwa program penataan wilayah kumuh harus disertai dengan riset sosial.
Dalam kajiannya selaku pengamat, banyak kasus dimana program penataan wilayah kumuh gagal berjalan karena berbenturan dengan permasalahan sosial setempat.
"Program ada, anggaran siap, tapi eksekusinya gagal karena kondisi sosialnya tidak diantisipasi oleh perencanaan program," katanya dalam Lokakarya Strategi Komunikasi Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Selasa (29/11).
Oleh karena itu, Yayat menyatakan bahwa perlu ada riset yang mendalam sebelum merencanakan program penataan wilayah kumuh, sehingga program dapat berjalan maksimal dan efisien sekaligus memberi dampak positif kepada masyarakat.
"Sebab kita kan mengurus manusia, bukan barang, sehingga banyak aspek yang perlu diperhatikan," jelasnya.
Yayat pun mengingatkan agar data wilayah kumuh di tiap SKPD juga harus selaras untuk mencegah kesimpangsiuran dan kebingungan petugas pelaksana.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Semarak Ramadhan 1445 H, Radio Dakta Bagikan 300 Bingkisan
- IPB UNIVERSITY DORONG ARM HA-IPB BERKONTRIBUSI UNTUK PROGRAM MBKM
- Promo JSM Alfamidi 8 - 11 Februari 2024
- Promo JSM Alfamidi 25 - 28 Januari 2024
- Promo JSM Alfamidi 12 -14 Januari 2024
- RILIS AILA INDONESIA TERKAIT PERILAKU LGBT DI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
- PROMO ALFAMIDI
- PPP Gelar Pelatihan Saksi
- Timezone SMB Hadirkan Social Bowling Pertama di Bekasi
- Pasar Senggol SMB, Jelajahi Cita Rasa Kuliner Asia
- PROMO ALFAMIDI SEPTEMBER 2023
- PROMO ALFAMIDI AGUSTUS 2023
- Kiat Membentuk Tim Sukses Menyusui Untuk Ibu Bekerja
- Asasta, Hunian Konsep Courtyard Rp 900 Juta Podomoro Park Bandung
- PROMO ALFAMIDI JULI 2023
0 Comments