Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 19/11/2016 06:00 WIB

Peneliti: Ajakan “Rush Money” Tak Pengaruhi Apapun

Uang sebagai instrumen modal
Uang sebagai instrumen modal
JAKARTA_DAKTACOM: Peneliti Ekonomi  Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan, ajakan rush money (penarikan dana nasabah secara massal) yang beredar di media sosial menjelang rencana Aksi Bela Islam Jilid III tidak akan berdampak serius terhadap ekonomi dalam negeri. Sebab, dana yang akan ditarik hanya sedikit. 
 
“Katanya Rp2 juta per rekening itu menurut saya tidak akan menimbulkan gejolak apapun karena andaipun tetap dilaksanakan jumlahnya tidak terlalu signifikan bagi keseluruhan dana masyarakat di bank. Ekonomi masih aman,” katanya, di Jakarta, Rabu (16/11).
 
Menurut Huda, perbankan tidak akan goyah meskipun penarikan dana tersebut dilakukan secara serentak.
 
“Tidak akan ada pengaruh signifikan ya karena jumlah yang akan ditarik tidak akan buat perbankan goyah,” ucapnya.
 
Dilansir JITU Islamic News Agency, Huda juga menilai isu itu tidak akan separah Mei 1998 di mana terjadi penarikan uang nasabah besar-besaran sehingga perbankan kolaps. Menurut Huda, situasi 1998 sangat berbeda dengan hari ini.
 
"Enggak se-crowded tahun 1998, jauh malah. Karena tahun 1998 itu kan ada krisis ekonomi parah. Saat ini kan walaupun menurun (perlambatan ekonomi) tapi nggak terjadi krisis kayak 1998," kata dia.
 
Namun, Huda mengingatkan, pemerintah perlu mewaspadai pemilik rekening besar. Meskipun, hingga saat ini mereka belum memberikan kepastian tersebut. 
 
"Sarannya ya pemerintah dalam hal ini BI meningkatkan kepercayaan masyarakat trhdp BI. Bisa lewat stabilitas rupiah atau lainnya," katanya.
 
Sementara itu pengamat politik Hendri Satrio juga memastikan stabilitas politik tetap terjaga. Meski demikian, pemerintah diminta membuat pernyataan yang menenangkan.
  
“Isu ini harus diredam oleh pemerintah. Tapi menurut saya keadaan akan aman aman saja di 25 November. Tapi Pemerintah perlu menginformasikan kondisi aman dan damai,” ujarnya.
 
Sementara itu, Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) MS Kaban mengatakan, wacana rush money mendukung Aksi Bela Islam yang menuntut penegakkan hukum tidak pernah didiskusikan sebelumnya.
 
“Rush money, tidak pernah didiskusikan, itu bukan dari kami dan gerakan ini, karena kami aksi damai dan menjaga kondisi kondusif, termasuk di bidang ekonomi,” ujarnya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11). 
Editor :
Sumber : Rilis JITU Islamic News Agency
- Dilihat 1424 Kali
Berita Terkait

0 Comments