Ya Allah Kenalkan Aku Dengan Diriku (2)
Mengenali diri memang penting. Rasulullah saw juga mengajarkan kita untuk lebih banyak becermin dan mengevaluasi diri sendri, ketimbang becermin dan mengevaluasi diri orang lain. Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rasulullah saw, lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk memperhatikan kekurangan orang lain.
Dan memang manfaat menjalani nasihat Rasulullah saw ini adalah seperti dikatakan Ibnu Qoyyim, “ Barang siapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri dari pada sibuk mencari-cari aib dan kesahan orang lain”
Gemgamlah erat-erat tali keimanan itu
Kenalilah diri. Pahami kebiasaannya. Rasakan setiap getaran-getaranya. Lalu berhati-hati dan kontrollah kemauan dan kecenderunganya. Waspadai kekurngannya dan manfaatkan kelebihannya. Berdo’alah kepada Allah agar Ia menyingkap ilmu-Nya tentang diri. Sebagimana senandung do’a yang dilantunkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyann Ats-Tsauri : Allahumma arrifni nafsii, Ya Allah kenalakan aku dengan diriku....
Jiwa mmanusia banyak yang menyimpan rahasia. Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt, kepada kita. Kerena itu ulama terkenal yang ahli dalam masalah kejiwaan Sahal bin Abdillah mengatakan bahwa mengenali diri sendiri itu lebih sulit dan lebih halus daripada mengenali musuh. Artinya, aib dan kekurangan yang terselubung dalam diri, sangatlah sulit dideteksi, dan harus dibuka oleh Allah agar seseorang dapat membersihkan diri dan jiwanya.
Jika seseorang telah berhasil mengenal dan mengetahui bagaimana kondisi jiwanya, maka ia akan mudah mengontrol dan mengawasi keinginan-keinginan buruknya. Inilah yang dikatakan ulama Makkah bernama Wuhaib bin ward. “Sesungguhnya di antara kebaikan jiwaku adalah pengetahuanku tentang keburukan jiwaku. Cukuplah seorang mukmin memelihara dirinya dari keburukan bila ia mengetahui keburukan jiwanya kemudian ia meluruskannya”
Sebagaimana juga perkataan Hasan Al Bashri, “ Seorang hamba masih dalam keadaan baik selama ia menyadari dan mengetahui sesuatu yang merusak amal-amalnya. (Az Zuhud, Imam Ahmad).
- Dikutip dari Mencari Mutiara di dasar Hati, oleh: Muhammad Nursani.
Editor | : | |
Sumber | : | Ulil Albab |
- Kedudukan Istri Salehah
- Tawakal, Kunci Datangnya Rezeki
- 4 Cara Bersyukur
- Pahala Shalat di Masjid Nabawi
- Hikmah di Balik Kesulitan Ada Kemudahan
- Orang-orang yang Bertaqwa
- Meneladani Sahabat Nabi Saat Menolak Suap
- Keutamaan Berdoa Pagi Sore
- Menjaga Lisan Untuk Keselamatan
- Menjaga Kehormatan dalam Islam
- Pahala Menebar Salam
- Hikmah Berqurban
- Pahala Menjenguk Orang Sakit
- Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun
- Berbakti pada Orang Tua Lebih Mulia dari Berjihad
0 Comments