Selasa, 11/10/2016 13:00 WIB
Waketum PAN: Kasus Ahok Harus Jadi Pelajaran
Taufik kurniawan
JAKARTA_DAKTACOM: Waketum PAN, Taufik Kurniawan meminta agar seluruh pihak menjaga situasi politik kondusif menjelang Pilkada serentak.
"Kasus Sara yang menimpa Ahok semestinya mampu dijadikan pelajaran bagi seluruh pihak agar berhati-hati dalam melontarkan pernyataan yang dapat menyinggung salah satu golongan tertentu," ujarnya pada Selasa (11/10).
Taufik mengimbau agar para peserta yang akan bertarung pada Pilkada serentak mendatang untuk lebih mengedepankan kampanye dengan pemaparan visi dan misi.
"Sepantasnya kaum mayoritas dapat mengayomi kaum minoritas dan kaum minoritas dapat menghormati kaum mayoritas sehingga dapat mencegah terjadinya disintegrasi bangsa," jelasnya.
Seperti diketahui munculnya sebuah video yang menjadi viral di sosial media dari pidato Gubernur DKI Jakarta, Basuki TP/Ahok bersama warga Kep Seribu dianggap melecehkan ayat suci Al Quran dengan menyinggung surat Al Maidah ayat 51 mengenai hukum memilih pemimpin non muslim.
Namun Ahok secara terbuka telah meminta maaf kepada seluruh umat islam atas pernyataannya yang dianggap melecehkan ayat suci Al Quran tersebut.
| Reporter | : | |
| Editor | : |
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
- Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpeluang di Pilgub Jabar
- Golkar Solid Usung Airlangga sebagai Capres 2024
- Ridwan Kamil Kalahkan Sandi Uno dan AHY Sebagai Capres Alternatif Versi Litbang Kompas
- Gerindra Dalam Turbulensi
0 Comments