Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 11/10/2016 06:15 WIB

Jembatan Utama Penghubung Pangandaran Tersapu Arus

Jembatan Utama Penghubung Pangandaran
Jembatan Utama Penghubung Pangandaran
PANGANDARAN_DAKTACOM: Jembatan penghubung utama Pangandaran tepatnya di Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran ambruk diterjang aliran Sungai Ciputrapinggan, Minggu 9 Oktobe 2016 petang. 
 
Akibatnya jalan nasional yang menghubungkan Pangandaran-Banjar lumpuh total. Beruntung dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
 
Berdasarkan info yang Dakta himpun, ambruknya jembatan vital tersebut membuat aktivitas transportasi lumpuh total. Mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan akses jalan nasional baik dari Pangandaran menuju Ciamis maupun Pangandaran ke Banjar. 
 
Pasalnya meski tak terbawa arus jembatan tersebut sudah tidak mungkin lagi dilewati oleh para pengguna jalan. Pengendara dapat mengambil alternatif jalan lain namun, tentunya jarak yang ditempuh lebih jauh.
 
Sementara itu, di lokasi ambruknya jembatan banyak warga berebut untuk menyaksikan jembatan ambruk tersebut. Bahkan sempat terjadi kepanikan karena jembatan sempat menimbulkan bunyi patahan . Beruntung tidak terjadi apa-apa karena polisi langsung memerintahkan warga untuk menjauh dari garis polisi demi keamanan.
 
Salah seorang warga sekitar Ajam mengatakan, sebelum roboh diterjang arus, jembatan tersebut menimbulkan bunyi patahan. 
"Ada suara 'krek-krek' gitu, ambruknya tadi sekitar jam tujuh lah," ujar dia di sekitar jembatan ambruk. Ia menambahkan, ambruknya jembatan disebabkan oleh tiang di tengah jembatan hanyut terbawa arus.
 
Lebih lanjut kata Ajam, saat jembatan ambruk memang tengah terjadi hujan cukup lebat. 
 
“Dua hari terakhir hujan turun non stop,” ungkapnya. Sehingga membuat debit air meningkat yang mengakibatkan derasnya arus sungai.
 
Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari mengatakan, Jembatan utama di Desa Putrapinggan tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. 
 
"Laporan terakhir (tiang penahan) yang tengah turun kurang lebih dua meter. Tapi saya perkirakan tidak sampai dua meter, mungkin hanya satu meter setengah," kata Adang yang langsung turun memantau lokasi jembatan ambruk, Ahad (9/10).
 
Dikhawatirkan jembatan nantinya benar-benar hanyut terbawa arus sungai, terlebih saat ini posisinya sudah miring dan mulai bergeser. Ia menambahkan, pemerintah daerah secepatnya akan mencari solusi terkait jemabtan tersebut.
 
Kapolsek Pangandaran Suyadi mengatakan, terdapat pengalihan jalur bagi kendaraan yang hendak ke Pangandaran atau menuju ke arah Bandung atau sebaliknya. Alternatifnya kendaraan dapat melewati Jalan Cimerak dan melewati Kabupaten Tasikmalaya. 
 
Selain itu, bisa juga melalui jalan Cikembulan-Cikokol dan keluar di Banjarsari. "Sudah dialihkan, bisa lewat alternatif jalan," ungkapnya.
Editor :
Sumber : Sosmed Dakta
- Dilihat 1934 Kali
Berita Terkait

0 Comments