90 Warga Australia Berperang Untuk ISIS
AUSTRALIA_DAKTACOM: Warga Australia yang berperang bersama milisi kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah dan Irak merupakan sebuah "ancaman keamanan nasional serius", kata sebuah laporan baru.
Meskipun demikian laporan Lowy Institute for International Policy tersebut menyebutkan reaksi pemerintah dapat membantu usaha mengurangi risiko sebuah serangan.
Para milisi asing yang kembali ke negara asalnya diusulkan dapat dimasukkan ke dalam program deradikalisasi sebelum dipenjara.
Sekitar 90 warga Australia diyakini pergi untuk berperang dengan ISIS.
Paling tidak 20 orang dilaporkan tewas karena terlibat konflik.
Hari Selasa (14/02), ayah seorang pria Melbourne mengatakan kepada media SBS bahwa dirinya diberitahu anak laki-lakinya tewas di Suriah. Namun Kementerian Luar Negeri Australia tidak bisa memastikan laporan ini.
Laporan yang ditulis Andrew Zammit -seorang peneliti pada Monash University, Melbourne- menyebutkan ancaman dari milisi yang pulang memerlukan diterapkannya "reaksi anti-terorisme yang luas, termasuk langkah-langkah tanpa kekerasan".
Dia mengatakan Australia dapat belajar dari negara-negara Eropa.
Editor | : | |
Sumber | : | BBC Indonesia |
- Presiden Sebut Kelas Menengah Jadi Kekuatan ASEAN
- PCINU Hong Kong Didorong untuk Perhatikan Nasib Buruh Migran
- Komunitas Muslim Indonesia di Australia Jadi Teladan
- Dewan Keislaman Queensland Kecam Video Pelecehan Masjid Brisbane
- Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Frase Meninggal Dunia
- Pemuda Muslim Indonesia Tiba di Melbourne Dalam Pertukaran Muslim Australia
- Setidaknya 24 Orang Tewas Akibat Topan PAM Yang Menerjang Vanuatu
- Australia Selidiki Tewasnya Jake Bilardi Pada Serangan Bom Jihad di Ramadi Irak
- Polisi Australia Sita 25 Kg Sabu Kristal Dari Dua Pria
- Ribuan Veteran Tentara Australia Jadi Tunawisma
0 Comments