Jum'at, 16/09/2016 14:00 WIB
Jamaah Haji Harapkan Tambahan Jatah Air Zamzam
MAKKAH_DAKTACOM: Sejumlah jamaah mengaku patuh dengan larangan tidak membawa air zamzam dalam kopor namun berharap pemerintah dapat menambah jatah mereka, yang tahun ini ditetapkan sebanyak lima liter per orang.
"Kami patuh karena itu aturan. Tapi kalau hanya lima liter itu kurang, saya harap ada solusi dari pemerintah karena kita tidak boleh membawa sendiri," kata seorang jamaah dari kelompok terbang (kloter) 42 embarkasi Surabaya,Mulyono di Mahbas Jin, Mekkah, Kamis (15/9).
Mulyono mengaku pada 2007, saat pertama kali berhaji, ia masih memperoleh jatah 10 liter air zamzam.
"Masih boleh bawa sendiri juga ke pesawat asal dikemas rapi," katanya. Ia mengaku pada 2007 bisa membawa pulang 25 liter.
Sementara itu, Nurhayati (44), jamaah dari embarkasi Padang, mengatakan bahwa air zamzam adalah oleh-oleh haji yang paling dinantikan.
"Bukan sajadah atau kerudung tapi air zamzam. Kalau lima liter kurang. 10 liter juga sebetulnya kurang," katanya.
Walau begitu, ia mengaku akan mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak membawa air zamzam ke kopor.
"Saya patuh karena katanya bisa berbahaya," ujarnya.
Hal yang sama dikemukakan oleh Zulkifli (55), jamaah dari embarkasi Jakarta Bekasi.
"Kami harus taat karena dari pemerintah. Karena katanya untuk keselamatan seluruh jamaah. Jadi kami patuh. Tidak akan melanggar karena demi keamanan," katanya.
Namun sebagaimana sejumlah jamaah yang lain ia berharap jatah air zamzam dapat ditambah atau pemerintah memberi solusi agar mereka bisa mendapatkan lebih dari lima liter.
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah melakukan sosialisasi berjenjang kepada kepala sektor hingga ketua regu bahwa jamaah dilarang membawa air zamzam dalam kopor karena akan membahayakan penerbangan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Djamil mengingatkan bahwa membawa barang yang dilarang dalam kopor, seperti air zamzam, hanya akan merugikan jamaah.
Kopor yang terbukti membawa barang terlarang berpeluang besar dibongkar di bandara yang dapat mengakibatkan keterlambatan penerbangan sehingga merugikan seluruh jamaah.
"Kalau dibongkar di sini tidak masalah. Tapi kalau dibongkar di bandara jelang take off akan menghambat dan yang dirugikan jamaah secara keseluruhan," jelasnya.
Pada musim haji 2015, petugas menyita sekitar tiga ton air zamzam dari kopor jamaah.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Jangan Anggap Remeh Kaki Melepuh ya Jamaah
- Pemprov Jabar Pastikan Ketersediaan Makanan untuk Jamaah Haji
- Selama Musim Haji, Bandara Juanda Beroperasi 24 Jam
- Kemenag Alihkan 24 Ribu Kuota Jamaah Haji yang Belum Bayar Bipih
- Belum Lunasi Biaya Ibadah Perjalanan Haji, 112 Calon Haji Kota Bekasi Batal Berangkat Tahun Ini
- 404 Jamaah Haji Kloter 1 Asal Subang Tiba Di Asrama Haji
- Kepuasan Pelayanan Jamaah Haji 2019 Diprediksi Meningkat
- PPIH Terus Cari Jamaah Haji yang Hilang Sejak di Muzdalifah
- Plh Sekda Jabar Sambut Pemulangan Jemaah di Embarkasi Jakarta-Bekasi
- Bagaimana Saudi Atasi Sampah Selama Haji, Berapa Biayanya?
- Komisi VIII: Waktu Tunggu Haji Terlalu Lama
- Menag Pastikan Prosesi Nafar Awal Lancar
- DPR Apresiasi Pelaksanaan Haji Tahun Ini
- Jemaah Haji Mulai Berangkat ke Arafah
- Seluruh Jemaah Haji Asal Kabupaten Bekasi Sudah di Makkah
0 Comments