Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 25/08/2016 13:30 WIB

Penertiban PKL Pasar Baru Sempat Terhambat

Penertiban PKL di Juanda
Penertiban PKL di Juanda
BEKASI_DAKTACOM: Rusdi yang mengaku diberikan kuasa oleh ahli waris Almarhum Muhidi atas nama Nur Aeni Cs, untuk mengelola lahan di samping pasar baru Jl. Juanda Bekasi Timur mencoba menghadang ratusan petugas gabungan Polresta Kota Bekasi dan Satuan Polisi Pamong Praja yang berniat melakukan eksekusi lahan seluas 10. 443 meter persegi yang selama ini di gunakan puluhan pedagang berjualan sayur mayur.
 
"Nggak harus begini, kita minta waktu dua pekan," ujarnya saat aparat gabungan sampai di lokasi eksekusi lahan yang letaknya tepat di samping pasar baru Bekasi, Kamis (25/8).
 
Perwakilan aparat terpaksa mengamankan Rusdi karena menolak jalanya eksekusi lahan. Menurut Kabakop Polresta Kota Bekasi Kompol Agung B. Leksono sertifikat lahan tersebut milik PT Bina Karya sehingga pihak pemilik meminta perlindungan hukum kepada aparat.
 
"Kita menjamin semua warga. Kalo pemilik lahan melihat lahanya digunakan bisnis oleh orang lain dan merasa keberatan sedangkan PT sudah memiliki sertifikat maka kita lakukan eksekusi," katanya.
 
Dalam eksekusi lahan tersebut sempat terjadi adu mulut antara petugas dengan Rusdi yang ditunjuk pengelola oleh ahli waris yang ahirnya diamankan petugas ke Polresta Bekasi Kota.
 
Ahli waris bersikeras jika lahan tersebut masih ada hak mereka seluas 2400 meter persegi. Mereka mengklaim lahan tersebut belum di lakukan pembayaran.
 
Meskipun terjadi penolakan saat petugas melakukan pembongkaran bangunan yang ada di lokasi namun aparat tetap merobohkan bangunan semi permanen yang setiap harinya dijadikan lapak berjualan puluhan pedagang.
 
Sementara Samsimar (45) Salah satu pedagang mengatakan jika setiap harinya berjualan dilokasi dari pagi hingga siang hari dengan membayar uang kebersihan dan lainya mencapai 50-60 ribu perhari.
 
"Kita pagi borong sayuran yang tidak laku di jual malamnya, jualan dilahan ini setiap hari ada iuran sekitar 50-60 ribu, dan setelah dilakukan eksekusi saya tidak tau mau jualan dimana lagi," ungkap ibu setengah baya dengan bahasa berlogat Padang.
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1742 Kali
Berita Terkait

0 Comments