JAKARTA_DAKTACOM: Ketua LPA, Seto Mulyadi, berpendapat tidak semua daerah akan cocok untuk menerapkan sistem full day school.

"Sistem full day school ini akan lebih cocok diterapkan oleh sekolah yang berada di kota besar, dimana kondisi para orang tua kerap berada dalam kesibukan, sehingga akan lebih baik jika anak-anak mereka berada di sekolah. Namun apabila diterapkan di daerah yang kondisi para orang tuanya lebih banyak berada di rumah, akan lebih baik jika anak-anak menghabiskan waktu bermain bersama keluarga dan kawan-kawan untuk merangsang aspek psikologis dan sosial mereka", ungkapnya.

Selain itu, Seto berharap agar dalam sistem full day school ini tidak menekankan para murid kepada aspek akademis semata agar tidak menimbulkan kejenuhan.

"Jika full day school ini hanya mengejar aspek kognitif dan akademis, ini akan menimbulkan stress bagi para murid, tentunya akan berdampak buruk bagi psikologis mereka", lanjut Seto Mulyadi.

Seperti diketahui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menggagas penerapan sistem full day school bagi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dengan alasan agar anak-anak tidak menghabiskan waktunya dengan kegiatan negatif selama pulang sekolah.

Selain itu, anak-anak juga bisa pulang bersama dengan orang tua mereka, sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan. Mengenai kekhawatiran meningkatnya stress pada anak akibat penerapan sistem ini, Muhadjir berjanji akan menjadikan suasana belajar di sekolah tidak membosankan karena digabungkan dengan kegiatan ekskul.