Selasa, 26/07/2016 14:00 WIB
Pakar: Kekurangan Insinyur Jangan Dianggap Remeh
MALANG_DAKTACOM: Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Dr Pitojo Tri Juwono, mengingatkan jangan anggap remeh kenyataan Indonesia kekurangan tenaga insinyur, apalagi sekarang sudah memasuki area pasar bebas, di antaranya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kekurangan tenaga insinyur ini jangan dianggap remeh. Tenaga ahli untuk bidang tertentu masih menggunakan tenaga asing, sementara di Tanah Air lulusannya masih di level sarjana teknik. Insinyur memiliki level yang lebih tinggi ketimbang sarjana teknik," kata Juwono, di Malang, Jawa Timur, Selasa (26/7).
Kekurangan tenaga insinyur itu karena lebih dari 50 persen sarjana teknik bekerja di luar bidang teknik. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dipandang remeh, apalagi saat ini sudah memasuki era MEA.
Selain masih kekurangan tenaga insinyur, lanjutnya, keberadaan sarjana teknik juga harus ditingkatkan levelnya menjadi insinyur, sebab mereka yang sudah menempuh pendidikan insinyur dibekali pengetahuan manajemen konstruksi, kode etik, dan jam praktik di industri yang lebih tinggi.
Semua itu menjadikan insinyur bernilai jual lebih tinggi daripada sarjana.
Berdasarkan riset Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, rasio antara tenaga ahli dengan jumlah penduduk di Indonesia masih sangat kecil, yakni hanya sekitar 1.000 insinyur per satu juta penduduk.
Jumlah tenaga ahli di Indonesia masih timpang jika dibandingkan dengan anggaran infrastruktur yang dikucurkan pemerintah, yakni sekitar Rp60-Rp100 triliun selama tiga tahun terakhir ini.
"Dengan anggaran sebanyak itu dibutuhkan lebih banyak tenaga ahli untuk menggenjot pembangunan. Oleh karena itu, dibukanya program profesi insinyur yang dimulai tahun ini, akan mempercepat tumbuhnya tenaga ahli, sehingga ke depan tenaga asing bisa diminimalisasi," katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT)
- Ubhara Jaya Gelar PKKMB Diikuti 2000 Mahasiswa Baru
- Seminar Nasional Fakultas Hukum Ubhara Jaya: Menakar Masa Depan Penegak Hukum Di Indonesia
- Angkatan Pertama, Universitas Bani Saleh Gelar Wisuda 461 Sarjana
- Ubhara Jaya Helat Seminar Internasional Bersama BNPT
- Catatkan 2 Rekor Baru MURI, Ubhara Jaya Resmikan Pendirian Pusat Kajian Ilmu Bela Negara
- Sebanyak 1.299 Mahasiswa Diwisuda, Ubhara Jaya Siap Cetak Lulusan Berintegritas
- Mudah dan Cepat, Berikut Cara Mengecek NPSN Sekolah
- Belajar Online melalui Terjemahan Aksara Sunda ke Teks Latin
- Makna Mendalam dalam Puisi Bali Anyar, Eksplorasi Kehidupan dan Spiritualitas
- Ubhara Jaya Jadi Tuan Rumah Seminar dan Silaturahmi Nasional Pergubi
- Ubhara Miliki Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan Kontemporer
- P2G DESAK KEMDIKBUDRISTEK MENINJAU ULANG SISTEM PPDB
- Hadirkan BNN dan Granat, Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Memperingati HANI 2023
- Ubhara Jaya Adakan Pelatihan Digital Branding Produk Olahan Limbah Minyak Jelantah
0 Comments