Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 12/07/2016 09:24 WIB

Dinkes Kota Bekasi Bantah Keluarkan Rilis Penerima Vaksin Palsu

Ilustrasi botol vaksin
Ilustrasi botol vaksin
BEKASI_DAKTACOM: Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tetty Manurung membantah telah merilis daftar rumah sakit di Kota Bekasi yang menggunakan vaksin palsu.
 
Ia mengatakan bahwa pihak Dinkes Kota Bekasi tidak pernah membuat daftar tersebut.
 
"Kami tidak pernah mengeluarkan statement daftar rumah sakit swasta yang memakai vaksin palsu," ujar Tetty kepada Dakta, Senin (11/7).
 
Menurut Tetty, foto daftar RS yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu bukanlah yang menggunakan vaksin palsu. Daftar itu merupakan daftar RS yang mengambil vaksin BOPV untuk imunisasi polio.
 
"Itu sebenarnya judul atasnya itu daftar rumah sakit yang mengambil vaksin BOPV. Jadi BOPV itu adalah vaksin untuk imunisasi anak pada saat pin polio bulan Maret lalu. Ada pergantian vaksin dari TOPV menjadi BOPV. Jadi daftar itu adalah daftar rumah sakit yang mengambil vaksin BOPV ke gudang farmasi kita," papar Tetty.
 
Namun, lanjut dia, ada pihak tidak bertanggung jawab yang memotret daftar RS pengambil vaksin BOPV tersebut dan memotong bagian tulisan BOPV-nya.
 
Foto itu pun menyebar di media sosial. "Tapi, oleh seseorang itu difoto tidak diikutkan judul yang atasnya seolah-olah itu rumah sakit yang vaksin palsu, bukan itu," kata Tetty.
 
Sebelumnya beberapa waktu lalu, beredar sebuah foto yang disebut-sebut sebagai daftar RS yang menggunakan vaksin palsu.
 
Foto tersebut memang tidak menunjukkan keseluruhan isi berkas tersebut. Daftar tersebut berjudul "Daftar Rumah Sakit yang Mengambil Vaksin..." di baris pertama, "UPTD Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan..." pada baris kedua, serta di baris terakhir tertulis "Dinkes Kota Bekasi".
 
Lanjutan judul pada setiap baris tersebut terpotong sehingga tidak tampak. Hal itulah yang dimaksud Tetty ada bagian judul yang tidak turut dipotret.
 
Dalam daftar tersebut, ada 24 RS yang tertulis. Pada Juni 2016, kasus pembuatan vaksin palsu kembali mencuat.
 
Reporter :
Editor :
- Dilihat 2227 Kali
Berita Terkait

0 Comments