Mutiara Hikmah /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 05/04/2015 08:16 WIB

Aib......

jangan suka meminta
jangan suka meminta

Seorang alim menasehati seorang pengemis yang kelihatan sehat dan kuat untuk kerja yang  sangat mengaibkan.

“Saudaraku, berhentilah dari menjadi pengemis. Kau masih kuat dan sehat.”

“Apa?  Jawab pengemis. Saudara rasa kerja mengemis tidak memerlukan tenaga? Dalam satu hari puas saya berjalan ke hulu, ke hilir untuk memohon simpati orang. Kalau saya tak kuat, masak  saya dapat menahan panas, hujan, dan berbagai cobaan cuaca ini” tutur pengemis nyerocos.

“Pekerjaan mengemis ini hina. Hilang harga diri”  kata Alim menasehati.

“Siapa bilang hina? Inilah kerja yang mulia. Saya menjadi penyebab orang lain mendapat pahala. Terkadang saya juga mendapat pahala sabar bila orang caci saya. Pahala syukur jika memberi sedekah. Hinakah itu? Saya juga berdo’a kepada orang yang  memberi sedekah kepada saya. Hinakah itu?

Alim terdiam. Dalam diam dia berdo’a. Rupanya pengemis itu tak hanya miskin harta tapi miskin jiwanya. Alasan untuk malas senantiasa ada. Kreatif betul tipuan setan itu.

Malas adalah salah satu dosa. Banyak yang tidak nampak hakikat itu. Pelbagai alasan diberikan untuk malas termasuk atas hujjah dan dalil agama. Kepalsuan yang berbalut kebenaran bukan saja mampu  menipu orang lain, tetapi paling malang ----menipu diri sendiri.

Dari Abu Hurairah,  ra, bahwa rasulullah SAW bersabda. “ Orang yang selalu meminta-minta, akan datang pada hari kiamat  dengan tidak ada segumpal dagingpun di wajahnya” (Muttafaqun Alaihi).

Dari Abu Hurairah,ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapameminta-minta harta orang untuk memperkaya diri, sebenarnya ia hanyalah meminta bara api. Oleh karenanya, silahkan meminta sedikit atau banyak (Riwayat Muslim).

Dari Zubair Ibnu al “Awwam, ra, bahwa nabi SAW bersabda: “Seorang di antara kamu yang mengambil talinya, lalu datang dengan seonggok kayu di atas punggungnya, kemudian menjualnya dan dengan hasil itu ia menjaga kehormatannya adalah lebih baik darpada ia meminta-minta orang yang terkadang memberinya atau menolaknya” (Riwayat Bukhori).

Editor :
Sumber : Mutiara Amaly
- Dilihat 1988 Kali
Berita Terkait

0 Comments