BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi belum melakukan penurunan tarif angkotan kota, menyusul surat edaran dari Kementerian Perhubungaan agar tarif angkot diturunkan akibat turunnya harga bahan bakar minyak.
"Kita belum ambil keputusan menunggu dua hari ini, meskipun tadi sudah diskusi dengan kepala Organda, tapi karena turunya hanya 500 saja dan angkot turun 3 persen kami rasa hanya sekitar 90- 150 rupiah," ungkap Kadishub Bekasi Yayan Yuliana kepada Dakta, Selasa (5/4).
Saat ini pihaknya akan berkomunikasi dengan para pengusaha angkot melalui organda untuk memutuskan apakah ada penurunan tarif atau bahkan tidak.
Hal ini mengingat penurunan akan menimbulkan dampak sosial di kalangan sopir angkot dan penumpang.
"Kalau turun 150 rupiah maka kami hawatir akan berdampak, misalnya uang kembalian kurang 50 rupiah maka akan jadi ribut antara sopir dan penumpang," tambahnya.
Yayan menegaskan tidak akan menolak surat edaran dari kementrian akan tetapi pihaknya sudah menawarkan dua opsi kepada pihak Organiasi angkutan darat.
"Saya tawarkan dua opsi, yang pertama turun tiga persen atau senilai 90-150 rupiah, atau tidak turun dengan catatan ketika BBM naik lagi tarif di kota Bekasi untuk angkot tidak mengalami kenaikan," katanya.
Sementara itu, Ketua organda Bekasi Hotman Pane mengatakan hal yang sama terkait penurunan tarif yang akan berdampak pada masalah sosial bagi para pengemudi.
"Sopir harus selalu siapkan uang receh 50 dan 100 rupiah untuk kembalian penumpang padahal saat ini kadang pecahan 500 saja susah," katanya.
Pihaknya minta agar di Kota Bekasi tidak ada penurunan tarif angkot dari 3200 armada dengan 37 trayek yang rata-rata untuk satu penumpang hanya di kenakan tarif 5000 -10.000 rupiah.
"Kalo turunya 2000 itu bensin ngitungnya gampang sekarang turun 500 kalo tiga persen hanya 90 rupiah," Kata Hotman.
Pantauan Dakta di lapangan hingga saat ini belum ada penurunan tarif angkot di semua trayek yang ada, bahkan untuk antar kota dalam profinsi belum juga ada penurunan.
"Belum turun, saya naik dari pondok gede ke terminal masih 10.000, dan dari terminal ke perum satu juga masih 5000," kata seorang penumpang, Muslihati, di terminal induk Bekasi.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Lepas 420 Calon Jamaah Haji Kloter Pertama ke Tanah Suci
- Kabid SD Disdik Kota Bekasi Marwah Zaitun Bersyukur Kota Bekasi Masuk dalam Program Astacita Persiden di Bidang Pendidikan
- Toilet Sekolah Tidak Terurus Bau dan Kotor Jajaran Dinas Pendidikan Tidak Peduli.
- 100 Hari Kerja Wali dan Wakil Wali Kota Bekasi, 2 BUMD Dinobatkan Penghargaan Nasional
- Muhammad Kamil Syaikhu : Warga Rela Bayar Mahal Kalau Kualitas Air Perumda PDAM Tirta Patriot Baik
- Pemkot Bekasi Segel Bangunan Tak Berizin di Pekayon Jaya
- Momen Haru Ibu Wali Kota Bekasi Temui Para Lansia, Berikan Tanda Cinta dan Ajak Tetap Berkarya di Usia Senja
- Rakor Forum Bekasi Sehat, Wali Kota Bekasi Akan Wujudkan Kota Bekasi yang Lebih Sehat dan Nyaman untuk Warga.
- Aksi Gabungan Camat Bekasi Selatan, Bersihkan Banner Tak Berizin
- Pemkot Bekasi Terbitkan Surat Edaran Larangan Kendaraan Dinas Untuk Mudik
- Tri Adhianto Sewot, Bawahanya Lurah Jatiraden Minta Bantuan Pembelian Pendingin Ruangan Ke Warga
- HUT ke-28 Kota Bekasi: Tri Adhianto dan Haris Bobiho Sumbangkan Gaji Pertama untuk Warga Terdampak Banjir
- Warga Mengeluh Sampah Pasca Banjir Belum Juga Diangkut Dinas Lingkungan Hidup
- Membludak, Pemkot Bekasi Dihimbau Tak Tumpuk Bantuan dan Segera Distribusikan Pada Korban Banjir
- Kota Bekasi Butuh 69 Milyar Perbaiki Kerusakan Infrastruktur Imbas Banjir yang Terjadi
0 Comments