Pilkada Serentak /
Follow daktacom Like Like
Senin, 04/04/2016 16:30 WIB

Jelang Pilkada Kabupaten Bekasi, Partai Demokrat dan Gerindra Jalin Komunikasi

Pertemuan Petinggi Partai Demokrat dan Gerindra Kabupaten Bekasi
Pertemuan Petinggi Partai Demokrat dan Gerindra Kabupaten Bekasi
CIKARANG_DAKTACOM: Beberapa partai politik (parpol), terpantau terus bergerak melakukan berbagai langkah komunikasi guna merancang bangunan koalisi menjelang Pilkada 2017. Hal itu seperti yang dilakukan DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi. Senin (4/4), para petinggi parpol yang identik dengan Mercy ini mendatangi Kantor DPC Partai Gerindra.
 
Pantauan dilokasi, turut hadir Ketua DPC Partai Demokrat, Rohim Mintareja yang didampingi para pengurus Demokrat lainnya seperti Taih Minarno, H Romli, dan lain sebagainya. Sementara itu dari Gerindra, pertemuan ini diikuti Ketua DPC Partai Gerindra, H Daris, beserta jajaran pengurus parpolnya. Pertemuan ini berlangsung sekitar dua jam.
 
Ketua DPC Partai Demokrat, Rohim Mintareja menyatakan, kunjungan parpolnya ini hanya melakukan silaturahmi politik. 
 
“Memang ini jelang tahun politik dan berkaitan ke sana arahnya. Saya merasa Demokrat dan Gerindra ini sama-sama partai nasionalis. Karena nasionalis ini, kemungkinan visi dan misinya sama. Chemistry (kesamaan dan kesepahaman, Red) sih sudah ada dari pertemuan ini,” ujar Rohim.
 
“Kesamaan visi dan misi itu memang sama baik di DPP maupun di daerah. Selain itu, ketua parpolnya kan sama-sama asli orang Cikarang. Jadi hubungan emosional saya dengan beliau (H Daris) juga lebih dekat. Sejak saya di DRPD tahun 2009 dan sekarang sama-sama menjadi wakil. Beliau wakil di DPRD, saya wakil di eksekutif,” sambungnya.
 
Disinggung hasil pertemuan itu kemungkinan menjadikan bangunan koalisi kedua parpol telah terbentuk, terang Rohim, bisa saja terjadi. Namun yang namanya silaturahmi ibarat berpacaran harus penjajakan dulu atau pengenalan. “Kalau merasa cocok kan ada pinangan dan tukar cincin. Kalau pacaran kan seperti itu. Ini juga sama, hanya saja ini politik,” terangnya.
 
Karena ini dasarnya dari politik, maka harus ada kesamaan dulu di visi dan misi. Karena untuk membangun Kabupaten Bekasi itu dasarnya juga dari politik. “Karena penataan pemerintaah saat ini sejak reformasi yang berperan itu politik, yaitu orang-orang partai. Maka, saya ini ingin Bekasi lebih baik lagi yang saat ini sudah baik,” tambahnya.
 
Kans dengan Gerindra untuk maju bersama-sama atau berkoalisi di Pilkada 2017, masih panjang. “Karena yang menentukan itu adalah DPP. Yang menentukan rekomendasi kan juga DPP. Misalnya saya direkomendasikan Demokrat itu kan dari DPP. Pak Haji Daris juga sama, ya DPP,” katanya.
 
Yang pasti, jelas Rohim, kedua parpol ini banyak kesamaan. Seperti contoh lainnya sama-sama kursinya di DPRD tak bisa masing-masing mengusung calon sendiri. “Karena aturannya kan harus 20 persen di DPRD kursinya untuk mengusung itu. Makanya, saya bersilaturahmi ke Gerindra. Siapa tahu ada kesamaan pandangan untuk membangun Kabupaten Bekasi di 2017 agar sama-sama berkoalisi,” jelasnya.
 
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra, H Daris menyambut baik kunjungan Partai Demokrat ini. “Pertemuan ini dalam rangka membuka komunikasi arah Pilkada 2017. Kita buka komunikasi ini karena memang standar Undang-Undang kita sama-sama harus melalui koalisi,” tutur dia.
 
Kans Gerindra untuk berkoalisi dengan Demokrat, kata Daris, sama-sama terbuka lebar. “Hanya ada perbedaan sedikit yaitu kita tujuh kursi, Demokrat lima kursi. Tapi menurut saya, kita sama-sama membuka peluang dan komunikasi dengan menggarisbawahi untuk membangun Kabupaten Bekasi ini sempurna. Kita tingkatkan yang kurang-kurangnya dan bagaimana kedepannya,” bebernya.
 
Soal kesamaan visi dan misi, menurut Daris, masih dalam proses. Makanya, pertemuan tersebut dibuka dengan berbagai dialog penting yang mengarah kepada kesamaan, kesetaraan dan satu tujuan untuk meningkatkan menjadi bangunan koalisi kedepannya. “Yang pasti Gerindra di Kabupaten Bekasi ini sudah siap ditugaskan menjadi B1 atau B2 di Pilkada 2017. Kita tinggal menunggu instruksi DPP saja,” tegasnya.
 
Soal siapa yang lebih cocok untuk menjadi B1 atau B2 jika bergandengan dengan Demokrat, tukas Daris, tergantung hasil dialog. “Bukan berarti kita melamar si A, dan si B. Tetapi kita akan dialog siapa yang harus didepan dan siapa yang harus dibelakang. Tapi, ya kita hitung standar saja. Kita masih kongkow-kongkow saja belum mengarah kesana. Nanti mungkin di komunikasi berikutnya,” tukasnya.
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1530 Kali
Berita Terkait

0 Comments