Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 01/04/2016 12:00 WIB

Flu Burung Ancam Kabupaten Bekasi

Ilustrasi Flu Burung
Ilustrasi Flu Burung
CIKARANG_DAKTACOM: Kasus Avian Influenza atau Flu burung mulai mengancam Kabupaten Bekasi. Ratusan unggas dinyatakan positif terkena flu burung selama kurun waktu Januari-Maret 2016.
 
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi sudah ada unggas yang terinfeksi sebanyak 467 ekor dari tiga kecamatan yaitu  Babelan, Tambun Selatan, dan Cikarang Pusat.
 
Dinyatakan positif flu burung pertama terjadi pada 20 Januari 2016. Sebanyak 450 itik milik Matar, warga Kampung Pondok Soga RT 08/04 Desa Pantai Hurip Kecamatan Babelan, dinyatakan positif flu burung. Kurang lebih 30 ekor di antaranya mati.Jumlah ini merupakan yang terbanyak selama triwulan pertama 2016.
 
Pada 7 Februari 2016, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan kembali menemukan enam unggas positif terinfeksi flu burung di Perum Sinar Kompas Utama, Jalan Melati RT 05/05 Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan. Keenam unggas milik Paulus Hadi tersebut terdiri dari 2 ekor ayam, 2 ekor entok, dan 2 ekor jenis unggas lain. Sebanyak 4 ekor di antaranya mati.
 
Kasus ketiga terjadi pada 3 Maret 2016 di Kampung Cikuya RT 01/14, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat. Sebanyak 11 ayam kampung milik Djafar Shidiq dinyatakan positif, dua di antaranya mati. Depopulasi terbatas dilakukan terhadap sembilan ekor unggas lain yang dinyatakan positif.
 
"Semua kasus ini postif terjadi pada unggasnya saja sedangkan pemilik dan orang disekitarnya sejauh ini negatif, seperti di warga Perum Sinar Kompas Utama, Jalan Melati RT 05/05 Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan pemiliknya sudah memeriksa di Kementrian kesehatan mereka negatif terinfeksi Flu burung" ucap Asep Ajid Kusnadi Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi      
 
Asep mengelak kalau unggas yang terinfeksi flu burung bukaan ugas yang diternak dari kecil, karena menurutnya penyebab terjadi Flu burung dikarenkan oleh lalulintas perdagangan hewan unggas di Kabupaten Bekasi, sehingga banyak unggas dari daerah lain yang tidak diketahui terinfeksi Flu burung masuk dan dijual belikan.
 
"Sekarangkan banyak hewan yang sudah besar dijual belikan, dan asal usulnya bukan dari Kabupaten Bekasi unggas ini bisa saja sudah tertular sebelumnya" ujar dia.
 
Sementara itu, terpisah Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Mulyana Muhtar meminta secepatnya Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi melakukan investigasi dan juga pencegahan flu burung agar tidak berdampak kewilayah lain, karena dimusim penghujan Virus Flu Burung lebih mudah berkembang terutama diwilayah lembab.
 
"Harus secepatnya melakukan pencegahan dan lakukan vaksinasi dan penyemprotan kandang unggas dengan disinfektan supaya tidak menular" ujar dia
 
Meski sudah ada tiga kecamatan yang terjangkit flu burung dengan ratusan hewan unggas yang mati menurut mulyana belum dilatakan status siaga, alasannya jumlah ini belum begitu banyak dan mewabah kesemua wilayah Kabupaten Bekasi.
 
"Jadi belum bisa disebut siaga,mungkin perlu waspada saja makanya perlu pencegahaan" ujar dia.
 
Dia meminta kedepan  Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi juga harus memiliki Pusat Kesehatan Hewan sebagai tempat untuk merehabilitasi dan penyuluhan terhadap hewan-hewan yang terkena penyakit.
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1909 Kali
Berita Terkait

0 Comments