Jum'at, 04/03/2016 11:16 WIB
Ini Pesan Menag Soal LGBT
JAKARTA_DAKTACOM: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali menegaskan bahwa pendekatan terhadap komunitas Lesbian, Gay, Biskesual dan Transgender (LGBT) harus dilakukan dengan pendekatan empatik.
Pendekatan empatik ini yang dinstruksikan Menteri Agama kepada seluruh kantor Kemenag Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui para penyuluhnya dalam memberikan pendampingan dan konsultansi bagi mereka (LGBT).
Hal tersebut disampaikan Menag dalam acara Talk Show Islamic Book Fair Fair yang diselenggarakan Lajnah Pentashih Al-Quran Balitbangdiklat Kementerian Agama di Hall Istora Senayan Jakarta, Kamis (3/3).
Menag dalam kesempatan tersebut kembali menjelaskan istilah LGBT. Menurutnya, LGB adalah satu kelompok tersendiri yang lebih menitiktekankan kepada orintasi seksual, sementara transgender tidak ada hubungannya dengan orientasi seksual, karena transgender adalah ketidaksamaan indentitas terhadap jenis kelamin dirinya.
“Transgender (khunsa) identik dengan jenis kelamin, fisik dan pkirannya berbeda, fisiknya laki-laki, namun perasaannya perempuan. Sementara LGB (liwath) suatu hal yang tidak bisa ditolerir praktek dan prilakunya,” ujar Menag.
Selanjutnya, Menag menghimbau bagi tokoh dan pemuka agama agar mereka tidak dikucilkan atau dinegasikan, namun justru harus jadi bagian yang agar orientasi seksualnya sesuai dengan ajaran agama.
Menag juga mengapresiasi sejumlah ormas Islam yang mendirikan tempat konsultansi, pendampingan bagi komunitas ini, karena menurut Menag, sesungguhnya mereka ada yang ingin keluar dari kondisi tersebut.
“Meyakinkannya, bahwa mereka harus sadar, mereka hidup di tengah masyarakat yang religius,” ujar Menag.
Kepada komunitas LGBT, Menag menegaskan agar jangan kemudian mengkampanyekan prilaku praktek LGBT tersebut, agar tidak terjadi konfrontasi yang bisa memicu tindakan di luar hukum.
“Pemuka agama untuk berdiri paling depan dengan mengedepankan prinsip-prinsip agama yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Karena konseling dari sisi agama sangat dibutuhkan,” tutur Menag.
Hadir sebagai narasumber lain, cendekiawan muslim Quraish Shihab dan Kabalitbangdiklat Abdurrahman Masud. Menag dalam kesempatan tersebut memberikan hadiah menarik satu set Tafsir Ilmi bagi pengunjung Talk Show yang berhasil tepat menjawab pertanyaan yang dilontarkan Menag.
Editor | : | |
Sumber | : | Kemenag.go.id |
- RESMI DILANTIK, DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB MASA BAKTI 2024-2029
- BAZNAS Berikan Rekomendasi Izin Pembentukan Bagi LAZ Al-Kahfi Peduli
- Jangan Sampai Dideportasi, Ini Cara Bikin Visa Wisata ke Luar Negeri
- Obsatar Sinaga Pimpin ICMI Jabar Seusai Terpilih Dalam Muswil
- Peresmian Kampung Zakat Desa Bersinar Uwemalingku (beriman, bersinergi, dan berkarya)
- Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
- Program Tebar Sarung dan Mukena: Menjawab Keperluan Jiwa para Korban Semeru
- Dana Muktamar IV Wahdah Islamiyah Sebagian Dialihkan untuk Korban Bencana
- Himpunan Alumni IPB Salurkan Bantuan Kemanusiaan Terdampak Erupsi Semeru
- Bentuk Apresiasi, IFI Gelar Indonesia Fundraising Award 2021
- Meriah, Sahabat Yatim Indonesia Rayakan Milad Laznas Ke-12 Tahun
- REI DPD Jabar dan Komisariat Bekasi Beri Santunan dan Sebar Wakaf 1000 Mushaf Al Quran
- HA-E IPB Serahkan Donasi untuk Masyarakat Terdampak Bencana di NTT dan NTB
- Human Initiative Miliki 4 Program Bukber
- Terima Donasi Kembali, BAZNAS Akan Salurkan Bagi Warga Terdampak Pandemi
0 Comments