BEKASI_DAKTACOM: Dalam program Ulasan Media di Radio Dakta setiap pagi pukul 06.30 hingga 07.00 WIB dari Senin hingga Jum'at, Dr. Adian Husaini menghimbau agar media tidak menjadi alat penyebar sains anti agama.

Hal ini ia sampaikan sebagai refleksi dari pemberitaan sebuah media yang mengangkat berita terkait kehidupan manusia purba yang identik dengan kera.

"Teori evolusi merupakan sebuah produk dari perceraian antara sains dan agama di Barat, sebagai muslim tentunya hal seperti ini tidak bisa kita terima karena Islam mengajarkan integrasi antara sains dan agama," ujarnya pada Kamis (18/2).

Menurutnya, Islam memberikan definisi yang jelas tentang jatidiri manusia, bahwa selain berperan sebagai hamba Sang Pencipta, ada peran lainnya yakni menjadi khalifah di muka bumi.

Sementara jika paradigma yang digunakan untuk mendefinisikan manusia adalah sains yang sudah tercerai dari agama seperti di Barat, maka nilai kemanusiaan sendiri pada akhirnya akan tereduksi.

"Akibatnya, manusia jadi mengabaikan akhlak, karenadalam nalar Barat, manusia tak jauh beda dari hewan. Akal yang seharusnya digunakan untuk memberdayakan alam justru berubah menjadi alat eksploitasi karena manusia sedemikian hanya akan berusaha memenuhi nafsunya sebagaimana layaknya hewan," pungkasnya.