Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 01/02/2016 10:35 WIB

Tak Didukung Jaringan Transportasi Pendukung, Proyek Kereta Cepat Berpotensi Merugi

Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna Courtesy Metrotvnewscom
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna Courtesy Metrotvnewscom

BEKASI_DAKTACOM: Ketergesa-gesaan pemerintah dalam menjalankan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dipertanyakan banyak pihak, hal ini mengingat resiko investasi yang tinggi tidak diimbangi dengan persiapan matang.

Pakar tata kota, Yayat Supriatna melihat bahwa proyek ini berpotensi merugi jika tidak didukung dengan jaringan transportasi yang terintegrasi.

Menurutnya, mengingat varietas jasa trasnportasi Jakarta-Bandung yang beragam ditambah mahalnya tarif kereta cepat, Yayat melihat bahwa moda transportasi ini akan sepi peminat.

"Apalagi moda transportasi pendukung di Bandung belum beroperasi dengan baik, masyarakat tentu akan berfikir bahwa buat apa naik kereta cepat kalau nanti di Bandung harus kena macet lagi," ujarnya kepada Radio Dakta Senin (1/2).

Dirinya pun menyarankan agar pemerintah mengkaji ulang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini, mengingat jika terjadi kerugian maka BUMN-BUMN yang turut serta dalam proyek ini akan tersandera.

Presiden pun harus terbuka dalam menyampaikan poin-poin seperti aspek tata ruang dan keselamatan lingkungan yang menyalahi aturan.

Dan yang paling penting, pembangunan kereta cepat ini harus dikaji ulang, apakah sudah tepat secara prioritas dan apakah masyarakat benar-benar membutuhkan.

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1683 Kali
Berita Terkait

0 Comments