Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 29/01/2016 11:45 WIB

Muhammadiyah Nilai KUR Relevan Menggerakan Sektor Riil

Logo Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah

JAKARTA_DAKTACOM: Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dipandang sangat relevan terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Maka dari itu,agar KUR bisa berjalan dengan benar dan tidak mengalami penyimpangan, maka penting  KUR perlu diawasi dan selalu dievaluasi penyalurannya. 

Demikian peryataan ini dikemukakan  Sekretaris Umum Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung di kantor PP Muhammadiyah Jakarta.

Dengan adanya KUR mendorong kemudahan masyarakat dalam berakses keuangan.

 Program KUR, tambah Azrul, sudah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, tapi menurut penilaiannya belum maksimal.

Terbukti, banyak masyarakat yang hingga saat ini belum banyak mengakses KUR tersebut. Dalam kajian MEK, banyak faktor yang menyebabkan KUR tidak banyak terserap secara komperehensif dimasyarakat diantaranya adalah sosialisasi, regulasi KUR dan kesadaran masyarakat yang minim terhadap menggerakkan sektor riil dengan KUR.

"Muhammadiyah dengan segala infrastrukturnya yang ada selama ini bisa diajak bermitra oleh pemerintah dalam penyaluran KUR," ujar Azzrul di Jakarta pada Jum'at (29/1).

Potensi KUR untuk warga Muhammadiyah sangat besar apalagi saat ini Muhammadiyah telah membangun Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) dari ranting hingga pusat yang tersebar dari semua provinsi.

Belum lagi keberadaan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang rata rata memiliki inkubator bisnis sangat relevan untuk digerakkan untun pendampingan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Maka, kata Azrul, sangat tepat jika pemerintah dan bank pelaksana KUR membangun kemiteraan dengan Muhammadiyah.

Untuk mengkaji potensi dan manfaat KUR untuk menumbuhkembankan sektor riil, Azrul menegaskan akan meminta tim kebijakan ekonomi MEK untuk membuat rekomendasi yang bisa dijadikan masukkan para stakeholder dalam meningkatkan program KUR.

Editor :
Sumber : Rilis Majelis Ekonomi Muhammadiyah
- Dilihat 2222 Kali
Berita Terkait

0 Comments