Kebanyakan orang mungkin memaknai sebuah perjalanan hidup dengan beberapa pertanyaan seperti sejauh mana ilmu yang didapat?, sudah sampai dimana bisa memberi manfaat dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Begitu juga halnya dengan mengelola radio. Ditengah persaingan bisnis informasi yang semakin sengit, radio masih menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Meski forsinya semakin kecil. Untuk itulah dibutuhkan kreatifitas untuk mengelola sebuah radio agar tetap dicintai pendengar.

Tidak banyak radio yang bisa mensinergikan konten program berita dengan program yang memiliki nilai dakwah. Karena itu Radio dakta hingga usia 23 tahun saat ini konsisten menghadirkan nilai  nilai religi dalam siarannya.

Saat ini Radio Dakta memasuki usia ke 23, banyak tantangan di tengah menjamurnya media media mainstream baik cetak atau pun elektronik.

Hadirnya media seperti sekarang ini tidak hanya berupaya bagaimana agar rating siaran ada di puncak atau banyaknya penghargaan tapi tidak mengindahkan norma dan nilai social di masyarakat.

Yang tersulit adalah bagaimana hadirnya Radio Dakta sebagai sebuah media ini dapat memberikan nilai edukasi dan menyejukkan para pendengarnya.

Pada 23 tahun Dakta…tidaklah berarti apa apa, jika tidak ada saran dan masukan dari berbagi pihak yang senantiasa sudah menjadi pendengar yang loyal dalam siaran kami. Karena bagi kami pendengar sudah menjadi bagian dari keluarga besar Radio dakta

Selamat Milad radio dakta ..tetaplah menjadi media yang mencerdaskan.(Syifa Faradilla).