CIKARANG_DAKTACOM: Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bekasi, Yuli Purwiyati, mengatakan bahwa banyak lahan pertanian di Kabupaten Bekasi tercemar limbah rumah tangga.

Menurutnya, hal ini terjadi karena makin pesatnya pertumbuhan komplek perumahan yang berdekatan dengan wilayah pertanian namun tidak dibarengi dengan managemen pengurusan limbah yang baik.

"Selain makin tergerus, lahan pertanian kita juga tercemar limbah rumah tangga," ujar Yuli dalam wawancara dengan Radio Dakta, Kamis (19/11).

Demi menangani masalah pencemaran ini, dirinya mengajukan kerjasama kepada pihak pemerintah dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar terutama lahan pertanian.

Dirinya juga menuturkan bahwa Bupati Kabupaten Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, mendukung semangat Yuli untuk mempertahankan lahan pertanian yang kian berkurang seiring waktu.

"Rencanannya Bupati akan menetapkan 10 hektar lahan abadi untuk pertanian," ungkapnya.

Selain itu, Yuli juga melihat bahwa rencanan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan tak mungkin dicapai jika lahan pertanian sebagai pusat produksi terus berkurang tanpa perlindungan.