Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 03/11/2015 11:30 WIB

Napi Nusakambangan Lebih Tentram Jika Giat Berislam

Suasana silaturahim pihak LP Batu Nusakambangan dengan para napi di Masjid at Taubah Courtesy Hidaya
Suasana silaturahim pihak LP Batu Nusakambangan dengan para napi di Masjid at Taubah Courtesy Hidaya

CILACAP_DAKTACOM: Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas 1 Batu, Nusakambangan, M Siregar, mengaku, para narapidananya akan lebih tenteram bersama Islam.

Demikian disampaikannya dalam acara silaturahim pihak lapas dengan para napi di Masjid at-Taubah, kompleks LP Batu, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (31/10) siang.

Ia mengatakan, kegiatan keagamaan di lapas tersebut sangat menjadi perhatian pihaknya. Setiap Senin-Kamis, para napi yang Muslim diberi pencerahan spiritual.

“Agar kita lebih dekat dengan Sang Pencipta,” ujarnya, didampingi Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan LP Batu Edi Warsono dan Koordinator Kerohanian Islam Lapas se-Nusakambangan Ustadz Hasan A Makarim.

Berdasarkan data resminya per 26 Oktober 2015, di LP Batu terdapat 272 napi, mayoritas Muslim. Ia tak menampik, penghuni lapas yang sebenarnya berkapasitas 223 napi itu berpotensi menimbulkan gejolak.

Bahkan, katanya, sekiranya para napi itu berteriak saja, para sipir penjara bisa pingsan. “Yang namanya di penjara, seperti api dalam sekam,” ujarnya.

Olehnya, demi menjaga kondusifitas lapas, pihaknya melakukan pendekatan persuasif dan keagamaan, yang dinilai lebih efektif dibanding cara-cara represif.

“Di dalam lapas, semakin banyak napi mengkaji ayat-ayat Allah, suasana semakin damai,” ujarnya sebagaimana dilansir Hidayatullah.com.

Di antara contoh suasana religi di lapas tersebut, tutur Siregar, banyak napi yang ia dapati pada waktu Shubuh sudah mengumandangkan azan.

“Kadang saya yang adzan,” aku pria asal Tapanuli Selatan ini.

Selain itu, ungkapnya, di kamar-kamar para napi Muslim, siapa saja yang mau masuk ke situ harus melepas sandal. Mereka tak ingin kamarnya kotor sebab biasa dipakai shalat.

“Termasuk kalau kita razia mereka, (kita) melepas sepatu. Jadi kawan-kawan napi lain ada toleransi,” ujarnya yang bertugas di LP Batu sejak September 2014.

Editor :
Sumber : Hidayatullah.com
- Dilihat 2217 Kali
Berita Terkait

0 Comments