BEKASI_DAKTACOM: Ajakan Komisi A DPRD Kota Bekasi kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk berdialog mengatasi masalah pengelolaan TPST Bantar Gebang justru disambut amarah.

Ahok bahkan menantang anggota DPRD Bekasi untuk menutup TPST Bantar Gebang jika Kota Bekasi merasa keberatan sampah Jakarta dikirim ke sana.

"Dan orang Bekasi enggak boleh kerja di Jakarta," ujarnya pada wartawan di Balai Kota DKI, Kamis (22/10).

Mantan politikus Partai Gerindra tersebut menyatakan, anggota DPRD Bekasi sombong karena permasalahan sampah Jakarta berujung rencana pemanggilan dirinya.

Sementara DPRD Kota Bekasi melihat bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihannya banyak melanggar MoU yang sudah disepakati dengan Pemkot Bekasi.

"Banyak yang belum Pemprov DKI penuhi, bahkan ada yang dilanggar, mulai dari pembuatan sumur pantau, pemberian obat-obatan untuk warga sekitar TPST Bantar Gebang, hingga pembuatan buffer zone dengan penanaman pohon, semuanya belum dilakukan," ungkap Syaiful Bahri Anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi dalam wawancara dengan Radio Dakta, Rabu (21/10).

Warga Kota Bekasi pun sudah banyak mengeluhkan soal truk sampah DKI Jakarta yang kerap melintas di area padat penduduk pada siang hari.

Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bekasi Solihin menambahkan bahwa jika dalam MoU yang disepakati antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi ada yang melanggar, maka kerjasama tersebut dapat dihentikan.

"Ahok tidak perlu banyak komentar di media, mari kita bicara bersama, khawatirnya di Pemprov sendiri masalah ini tidak dipahami secara utuh," jelas Solihin.