Bahlil Tepis Isu PHK di Industri: Tutup di Jabar, Buka di Jateng
DAKTA.COM Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membenarkan bahwa ada penutupan pabrik padat karya di Jawa Barat yang menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun, pabrik itu tidak benar-benar tutup, melainkan berpindah lokasi ke Jawa Tengah. Hal ini yang berpotensi menimbulkan PHK seperti yang terjadi di industri tekstil.
"Ada beberapa izin yang keluar, pabriknya ditutup di Jabar (Jawa Barat) tapi dibangun di Jateng (Jawa Tengah). Jadi, pasti terjadi PHK di Jabar, tapi penciptaan lapangan kerja di Jateng," tutur Bahlil di Badung, Bali, Minggu (13/11).
Ia menilai kepindahan pabrik tersebut dari Jawa Barat karena biaya operasional dan upah buruh di Jawa Tengah lebih murah.
"Contoh, pabrik sepatu atau pakaian di Jawa Barat, mungkin upahnya mahal di sana, cost (biaya) operasinya tinggi karena industri padat karya itu kan tidak memakai teknologi tingkat tinggi," kata Bahlil.
"Nah kebetulan di Jateng itu upah tenaga kerja murah, operasional murah, harga nasi pecel di Jateng dan Jabar beda, tenaga kerja beda, sewa beda, jadi mereka (pabrik) tutup sebagian di Jabar, tapi mereka bangun di Jateng," lanjut dia.
Namun demikian, ia mengaku masih akan memeriksa dan mencocokkan data dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengenai isu PHK tersebut.
Yang pasti, apabila relokasi bisnis dari satu wilayah ke wilayah lain selama masih di dalam negeri seharusnya bukan masalah besar.
"Bagi saya selama mereka di RI, oke-oke saja. Yang kita khawatir itu tutup di Jabar, pindah ke negara lain," imbuhnya.
Bahlil pun menilai hal tersebut wajar di industri padat karya. Ia memastikan meski ada penurunan investasi, tetapi di sisi lain juga ada investasi baru yang masuk.
"Terjadi penurunan, yes, tapi ada juga yang baru masuk. Jadi ya biasalah. Orang di padat karya begitu semua, mencari suasana baru," tandasnya.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Bank OCBC NISP Sosialisasikan Global Wallet bagi HRD dan Tenaga Pendidik di Cikarang
- Kemenparefkraf Fokus Kembangkan Wisata Ramah Muslim Berbasis Masjid
- Intensifikasi Pertanian Sejalan dengan Keberlanjutan dan Ketahanan Pangan
- Plt Wali Kota Bekasi Resmikan RAT ke XXXV Koppas Kranggan
- SMB: Kemeriahan Old Town Market Hingga One Day Sale dalam Rangkaian Perayaan Imlek
- Adopsi Sistem Resi Gudang oleh Petani Masih Rendah
- Inklusivitas Transformasi Digital Perlu Didukung Literasi Digital dan Keuangan yang Memadai
- Evaluasi Perdagangan 2022, Indonesia Perlu Tinggalkan Kebijakan Proteksionis
- Uji Coba Pembatasan LPG 3 KG Langkah Awal Kurangi Ketergantungan Pada Subsidi
- Mencapai Ketertelusuran Minyak Sawit Indonesia yang Berkelanjutan
- Prioritas Perdagangan 2023, Kebijakan Perdagangan Indonesia Perlu Lebih Terbuka
- Ancaman Terhadap Ketahanan Pangan Perlihatkan Pentingnya Opsi Impor Beras
- Rokok Eceran Dilarang, Asosiasi: Matikan 25 Juta Pedagang Kaki Lima
- Hambatan Non-Tarif Membatasi Potensi Industri Makanan Minuman
- Anggaran Ketahanan Pangan Perlu Fokus Pada Pertanian Berkelanjutan
0 Comments