Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 23/10/2022 13:04 WIB

Ponpes An-Nur Bekasi Utara Peringati Maulid Nabi, Hari Santri dan Haul Almaghfurlah KH. Aminullah Muchtar

Pimpinan Ponpes An Nur Ustad Ahmad Ushtuchri SE
Pimpinan Ponpes An Nur Ustad Ahmad Ushtuchri SE

BEKASI, DAKTA.COM - Pondok Pesantren An-Nur Bekasi Utara, Kota Bekasi menggelar acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) dan Harlah pertama Kanzus Shalawat kota Bekasi.

 

Pimpinan Ponpes An-Nur, Ustad Ahmad Ushtuchri, SE mengatakan kegiatan akbar yang dilaksanakan pada Ahad (23/10) ini juga berbarengan dengan Haul Almaghfurlah KH. Aminullah Muchtar pendiri ponpes An-Nur yang ke 15.

 

"Dalam memperingati maulid kita ingin meniru sebanyak mungkin sifat-sifat Rasulullah termasuk relevansinya dengan Hari Santri," kata Ustad Ushtuchri.

 

"Kalau kata Gus Mus santri itu bukan saja sebutan bagi yang mondok tapi orang-orang yang mempraktikkan akhlak santri. Itu relevansinya. pasti akhlaknya mencontoh Rasulullah," tambahnya.

 

Anggota DPRD kota Bekasi itu juga berharap dengan peringatan ini umat Islam diingatkan supaya terus-menerus mengecek perilaku sesuai standar perilaku Rasulullah.

 

"Apalagi yang ngaku santri apakah akhlak sesuai dengan ajaran para ulama? oleh karenanya kita kembali  mengajak merefleksikan diri kita masing-masing dari dimulai dari kuantitas ibadah, kualitas ibadah dan yang paling penting bahwa ibadah itu mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar," jelasnya. 

 

Ibadah-ibadah itu, kata Ustad Ushtuchri kemudian menjadikan seorang muslim pribadi yang punya karakter.

 

"Apalagi di zaman sekarang kita tahu sulit atau agak sulit dalam kehidupan modern ini mencari kualitas-kualitas pribadi yang betul-betul punya nilai-nilai misalnya kesetiakawanan kemanusiaan sesuai dengan tema hari santri ya, tapi orang-orang cenderung kurang realistis, materialistis, hedonisme bahkan flexing. Ya yang punya uang ya pamer, flexing. Padahal belum tentu, kadang-kadang untuk menipu aja gitu," ujarnya. 

 

Dirinya menekankan bahwa tema hari santri sangat relevan dengan kondisi anak-anak muda sekarang.

 

"Sekali lagi kita terus-menerus mau relevansikan diri kepada sifat-sifat Rasulullah, oleh karenanya ayo kita terus gali khazanah keilmuan dari kitab kuning, fiqih, akhlak, tasawuf karena dari situ nanti kita bisa belajar tentang bagaimana berperilaku khususnya di zaman yang sangat dinamis ini," tukasnya.

 

Mengenai antusiasme yang bagus tentang acara Akbar tersebut, Ushtuchri menyatakan umat memang sedang rindu hadir dalam acara-acara keagamaan yang guyub.

 

"saya kira memang kerinduan umat juga ya untuk hadir dalam acara-acara keagamaan yang guyub karena sudah 3 tahun dan kita didera Covid, kemudian yang kedua kesadaran beragama masyarakat sekarang sudah sangat tinggi dan mereka rindu kepada referensi yang betul-betul bisa mereka jadikan pegangan hidup selama ini ada kadang-kadang belajar dari YouTube dan apa itu akhirnya bingung sendiri karena gak ada kurikulum nya. Gak ada kitab pegangan. Jangan jangan rantai keilmuannya tidak sampai ke Rasulullah. Dan kita khawatir banyak ajaran ajaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," papar Ustad Ushtchri.

 

Dirinya bersyukur bahwa kegiatan tersebut berlangsung baik dalam nuansa kegotongroyongan.

 

"Hari ini kegiatannya suasana kegotongroyongan. Kegiatan ini bisa  jadi etalase dan ajang mempererat silaturahmi kita kembali. Alhamdulillah didukung cuaca baik acara berjalan lancar," pungkasnya.

 

Reporter :
- Dilihat 1241 Kali
Berita Terkait

0 Comments