Ternyata Jenderal Dudung Perintahkan Prajurit TNI AD Protes Effendi Simbolon
DAKTA.COM - TNI Angkatan Darat (AD) di berbagai daerah ramai-ramai mengecam anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon. Buka suara para perwira tersebut ternyata berangkat dari adanya perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
Berdasarkan video yang didapat detikcom dari salah seorang anggota DPR, Rabu (14/9/2022), tampak perekam merekam arahan Dudung di layar TV. Dudung tampak melakukan video conference dengan jajarannya.
Saat memberi arahan, Dudung didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto. Dudung meminta jajarannya tak jadi ayam sayur, yang hanya diam
"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian... (ucapan tidak jelas)," ujar Dudung dalam video tersebut.
Dudung lalu meminta jajarannya tidak diam. Dudung menyebut sosok 'dia' yang dinilai Dudung tak memiliki pengaruh. Namun tak dijelaskan secara rinci pengaruh seperti apa yang dimaksud Dudung.
"Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh," ucap Dudung.
Dudung lalu menyebut-nyebut harga diri dan kehormatan TNI AD telah diinjak. "Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam," tutur Dudung.
Dudung lalu bicara soal pernyataan kepada media massa. Dia juga menyinggung soal prajurit ngamuk.
"Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, prajurit kita," kata Dudung.
"Prajurit kita ini sedang di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" imbuh Dudung.
Sumber | : | DETIK.COM |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments