Kebijakan Pertanian Perlu Diarahkan Pada Inovasi dan Keberlanjutan
DAKTA.COM - Pandemi sudah menunjukkan bahwa sistem pertanian sudah sebaiknya diarahkan pada inovasi dan keberlanjutan, supaya mampu mengatasi berbagai tantangan, salah satunya adalah krisis iklim.
‘’Untuk mengadaptasi berbagai tantangan dalam kelangsungan sektor pertanian, sistem perlu memprioritaskan inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan juga keberlanjutan,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi.
Azizah menambahkan, faktor keberlanjutan perlu menjadi pertimbangan dalam memilih kebijakan pada sektor ini karena krisis iklim dan faktor alam sudah menjadi tantangan dalam penyediaan pangan.
Di saat negara-negara di dunia saling terhubung satu sama lain dalam pemenuhan pangannya, inovasi dan keberlanjutan menjadi kunci supaya sektor pertanian bisa terus memenuhi kebutuhan manusia.
Cara-cara bertani yang aman bagi lingkungan, fokus pada pengurangan emisi yang berkelanjutan dan berfokus pada insentif dapat membawa keuntungan bagi manusia dan planet.
Transformasi mendesak dilakukan demi mengurangi risiko krisis pangan di masa depan. Sistem pertanian perlu secara aktif mengambil strategi mitigasi dan adaptasi perubahan lingkungan.
Penggunaan cara-cara bertani yang malah merusak lingkungan perlu segera dihentikan. Sistem pertanian idealnya mengadaptasi keterbatasan lahan dengan memaksimalkan lahan yang ada melalui penggunaan input pertanian berkualitas dan menggencarkan pembangunan infrastruktur pendukung pertanian.
Para pembuat kebijakan perlu menghapus secara bertahap kebijakan-kebijakan yang merugikan seperti subsidi yang tidak mendukung pertanian berkelanjutan. Perlu juga memprioritaskan investasi dalam langkah-langkah inisiatif untuk mendorong keterjangkauan masyarakat akan pola makan sehat, membangun kerangka kerja dan mekanisme pelaksanaan kerjasama internasional untuk memastikan berlangsung merata dan memastikan pembangunan berkelanjutan global.
Azizah menyebut ada beberapa hal yang masih perlu dimaksimalkan dalam rangka mendukung inovasi dan keberlanjutan dalam sektor pertanian. Yang pertama adalah mendorong investasi pada research and development (RnD) atau penelitian dan pengembangan (litbang) pada sektor pertanian.
Realisasi PMA di sektor pertanian hanya 3 persen-7 persen dari total realisasi PMA antara 2015 dan 2019, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2020 memperlihatkan. Angka ini menunjukkan masih besar peluang investasi pada sektor ini.
“Pemerintah perlu mengidentifikasi hal-hal strategis serta hambatan tantangan berinvestasinya supaya bisa segera diatasi,” tambahnya.
Selanjutnya adalah mengembangkan kerangka kerja umum untuk untuk menciptakan pedoman yang mendukung pendekatan pertanian yang sehat, misalnya saja berinvestasi dalam sistem pertanian, R&D, inovasi, infrastruktur, dan layanan penyuluhan untuk mendorong pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan dan asupan nutrisi seimbang.
Memberi insentif dan memastikan agar insentif tepat sasaran serta membantu usaha kecil dalam bisnis agrifood untuk mengadopsi inovasi perlu dilakukan demi mendukung peningkatan produktivitas dalam produksi makanan. Mereka juga dapat diarahkan untuk mengadopsi langkah-langkah yang berkelanjutan secara lingkungan.
“Berbagai pihak juga perlu mendorong dialog antara pemangku kepentingan atas dampak pendekatan sistem pertanian yang selama ini digunakan,” tandasnya.
Sumber | : | CIPS |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments