Kemenkes Sebut Indonesia Masih Nihil Cacar Monyet
DAKTA.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan Indonesia nihil kasus cacar monyet atau monkeypox hingga hari ini.
"Sampai hari ini sejak diumumkannya kasus pertama di Inggris yang lalu, kita belum ada kasus konfirmasi, probable, maupun suspek," ujar Syahril dalam dalam konferensi pers Kemenkes, Rabu (27/7).
Syahril sempat menyinggung temuan sembilan suspek cacar monyet yang disebutkan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Tapi menurut hasil tes, semua suspek dinyatakan negatif berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS).
Sementara itu, Budi membenarkan terdapat penularan kasus cacar monyet yang tinggi pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan pendekatan kepada organisasi-organisasi terkait.
"Benar bahwa ini ada spesifik di kelompok tertentu yang memang penularannya relatif tinggi sama seperti HIV/AIDS. Jadi kita sekarang sudah melakukan pendekatan ke organisasi-organisasi yang mengelola kelompok-kelompok ini, untuk bisa melakukan surveilans secara aktif. Jadi tidak menunggu laporan, tapi kelompok ini kita dekati supaya kita bisa melakukan testing yang langsung," kata Budi di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/7).
Kemenkes pun menyatakan akan memperkuat dan memperbanyak deteksi dini atau aktivitas surveilans cacar monyet pada kelompok gay di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan upaya mitigasi itu dilakukan lantaran laporan dari sejumlah negara, sebagian besar yang terinfeksi cacar monyet adalah pria gay.
Beriringan dengan itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta agar pasien yang sedang dirawat di rumah sakit dan mengalami gejala mirip cacar monyet segera dites dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Para dokter diminta untuk melakukan tes PCR terhadap pasien untuk mendeteksi penyakit cacar monyet.
"Segera melakukan tindak lanjut dengan tes PCR yakni metode pemeriksaan virus cacar monyet dengan mendeteksi DNA virus tersebut," kata Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Agus Dwi Susanto melalui keterangan resmi.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
- Kenali Bahaya Penyakit DBD dan Penanganannya
- Kelola Dana Amanat, BPJS Kesehatan Gelontorkan Klaim 113,47 Triliun
- Bantu Stimulus Belajar Berjalan Si Kecil, Keunggulan SAP Diapers dengan Promo Menarik di Bulan Juni
- Wakil Presiden RI Berikan Penghargaan Pemda Berstatus Universal Health Coverage
- Klaim Jus Jambu Dapat Obati Demam Berdarah Dengue, Ini Penjelasan dari Ahli
- Industri Farmasi Indonesia Perlu Beralih ke Industri Berbasis Inovasi
- Gizi Seimbang dan Keragaman Pangan Kunci Turunkan Angka Stunting
- Ahli Gizi Ingatkan Pencegahan Stunting Dilakukan Sejak 1.000 HPK
0 Comments