Menkes: Kasus Covid-19 Usai Lebaran Terlihat dalam 25 Hari ke Depan
JAKARTA, DAKTA.COM - Pola kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia usai perayaan Lebaran 2022 akan terlihat dalam kurun waktu 20-25 hari ke depan. Pernyataan ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
"Sekarang sudah sepekan setelah hari raya. Kita tunggu sekitar 20-25 hari ke depan apakah ada pola kenaikan yang sama seperti libur Natal dan Lebaran tahun sebelumnya," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (9/5/2022) sore.
Budi mengatakan situasi kasus konfirmasi Covid-19 sudah menurun. Pemerintah hingga sekarang sudah sampai di fase monitoring dengan hati-hati. Upaya monitoring dilakukan pihaknya terhadap varian baru yang ada di dunia sebab lonjakan kasus terjadi jika ada varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Beberapa negara yang kasusnya naik seperti Taiwan dan Amerika Serikat adalah varian Omicron BA.2 yang juga sudah banyak di Indonesia," katanya.
Di negara lain seperti Inggris dan India, kata Budi, varian BA.2 sudah dominan tapi kasusnya tidak naik dengan pesat sama seperti di Indonesia. "Satu negara di Afrika Selatan ada kenaikan sedikit, ada varian baru BA.4 dan BA.5, tapi karena kenaikannya masih sedikit dan jumlahnya belum banyak, kita terus monitoring bersama WHO mengenai varian baru ini," ujarnya.
Budi mengatakan Kemenkes juga memantau pergerakan kasus Covid-19 usai Lebaran 2022. Sebab Berdasarkan monitoring usai libur panjang, kenaikan akan mulai terjadi di hari ke 27 sampai 34 sesudah hari raya.
Dikutip dari laporan Satgas Penanganan Covid-19 dalam PPKM Jawa-Bali yang berlaku tiga pekan lalu tidak ada daerah yang masuk kategori PPKM level empat. Daerah level tiga hanya tinggal dua kabupaten/kota, daerah level dua berjumlah 97 kabupaten/kota, dan daerah level satu berjumlah 29 kabupaten/kota.
Sementara PPKM luar Jawa-Bali yang berlaku selama dua pekan lalu, jumlah daerah pada level 1 mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 84 daerah menjadi 131 daerah. Sementara jumlah daerah pada level 2 dari yang sebelumnya 259 daerah turun menjadi 216 daerah.
Sumber | : | REPUBLIKA |
- IDI Minta Pemerintah Perketat Prokes Cegah Lonjakan Covid-19
- Distribusi Vaksin Perlu Dipercepat Untuk Cegah Meluasnya PMK
- Kemenkes: Peningkatan Kasus Covid-19 Masih Wajar
- DKPPP Kota Bekasi Temukan PMK Hewan di 6 Lokasi Baru
- Kementan Impor 3 Juta Dosis Vaksin PMK
- 6 Manfaat Kunyit Putih yang Jarang Diketahui
- Kabupaten Bogor Tidak Batasi Hewan Ternak dari Luar Daerah
- Warga DKI Sakit Diduga Virus Tikus, Kemenkes Akan Cek
- Lindungi Peternak Terdampak PMK, MUI Terbitkan Fatwa
- Langkah Pemerintah Tekan Angka Kematian Hepatitis Akut
- Banyak Negara Tawari Vaksin PMK, Mentan: Kita Mampu Produksi Sendiri
- OW WATER, Air Minum Kandungan Oksigen Tinggi Baik Untuk Kesehatan
- Menjaga Kesehatan Mata dari Katarak
- RSPI: Tujuh Pasien Meninggal Sebelum Jalani Pemeriksaan Diagnosis Probable Hepatitis Akut
- 6 Daerah di Aceh-Jatim Ditetapkan Kementan Jadi Tempat Penyebaran PMK
0 Comments