Nasional / Hukum dan Kriminal /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 09/10/2015 10:17 WIB

Kasus Pelanggaran Hak Anak Marak, Fatayat NU Prihatin

Ilustrasi Efek Kekerasan Terhadap Anak
Ilustrasi Efek Kekerasan Terhadap Anak

JAKARTA_DAKTACOM: Pimpinan Pusat Fatayat NU mengaku prihatin dengan rentetan kasus kekerasan terhadap anak yang masih berlangsung hingga kini.

Berdasarkan data lembaga perlindungan anak di 179 kota/kabupaten dan 34 provinsi di Indonesia pada kurun 2010-2014, tercatat 21,6 juta kasus pelanggaran hak anak.

Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini dalam jumpa pers, Kamis (8/10), di kantor PBNU, Jakarta, mengungkapkan, dari jumlah itu, 58% dikategorikan sebagai kejahatan seksual. Sisanya berupa kekerasan fisik, pelantaran, dan lainnya.

Data Polri 2014, imbuhnya, mencatat ada 697 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di separuh tahun 2014.

"Dari jumlah itu sudah 726 orang yang ditangkap dengan jumlah korban mencapai 859 orang. Sedangkan data KPAI dari bulan Januari hingga April 2014, terdapat 622 laporan kasus kekerasan terhadap anak," tuturnya.

Anggia menegaskan, Fatayat NU mengecam seluruh bentuk kekerasan terhadap anak, baik itu secara fisik, psikis, dan seksual.

"Meminta semua elemen untuk bergerak dan.menyelesaikan masalah bersama-sama, mulai dari pemerintah, LSM, ormas, masyarakat secara luas, pihak sekolah, dan partai politik," sambungnya.

Pihaknya juga mendesak negara bersikap tegas dalam melindungi warganya, Fatayat NU berharap, aparat penegak hukum menghukum seberat-beratnya pelaku agar menimbulkan efek jera.

Anggia mengaku telah membuat surat edaran ke cabang-cabang tentang fenomena masih banyaknya kekerasan terhadap anak yang mesti menjadi perhatian semua kader organisasi pemudi NU ini. Ia menjelaskan, Fatayat NU terdiri dari para anggota yang kebanyakan memiliki balita yang bisa menjadi sasaran tindak kejahatan tersebut.

Pengurus baru Fatayat NU berjanji akan melakukan advokasi, sosialisasi, dan kegiatan lain yang mampu mambangun budaya ramah perempuan dan anak, melalui potensi dan kader yang tersebar di seluruh Indonesia. (Mahbib Khoiron)

Editor :
Sumber : nu.or.id
- Dilihat 2010 Kali
Berita Terkait

0 Comments