Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 03/02/2022 11:00 WIB

ORANG-ORANG YANG PUNYA KOMITMEN UNTUK NEGERI

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA, DAKTA.COM : Coba kita perhatikan, bagaimana sosok Syahganda Nainggolan, Ahmad Dhani, Anton Permana, Gus Nur, Ali Baharsyah, KH Heru Elyasa, KH Sobri Lubis, Habib Hanif, Jonru, dan sejumlah ulama dan aktivis lainnya yang dikriminalisasi rezim. Mereka, masuk penjara, dan keluar dengan kondisi yang sama : tetap kritis terhadap rezim.



Kriminalisasi tak membuat mereka ciut, atau mengubah rumus kehidupan yang mereka yakini. Bagi mereka, 2 + 2 tetaplah 4. Meskipun diancam dengan todongan pistol atau granat di leher, jawaban mereka tetap 4, tidak berkurang menjadi 3 atau bertambah menjadi 5.



Begitu pula tentang Edy Mulyadi. Dia, akan tetap kritis dan menolak proyek IKN, menyampaikan secara lantang proyek IKN hanya menguntungkan oligarki. Dia, berani terbuka menyebut nama Hasyim Jojohadikysumo, Sukanto Tanoto, Reza Herwindo hingga Luhut Binsar Panjaitan.



Edy, tak akan mencabut sikap kritisnya, meskipun dipukul dari arah belakang dengan narasi jin buang anak. Oligarki yang mengendalikan negeri ini, tak berani beradu secara ksatria berhadap-hadapan dengan Edy Mulyadi untuk adu data, fakta dan argumentasi.



Oligarki memanfaatkan sentimen kesukuan, membokong Edy Mulyadi dari belakang dengan narasi jin buang anak. Namun, apakah itu berhasil mengubah seorang Edy Mulyadi ? atau mampu memalingkan rakyat dari bahaya proyek IKN yang hanya menguntungkan oligarki ?



Nyatanya tidak. Edy Mulyadi, sebelum ditahan lantang menyuarakan posisinya yang tegas menolak proyek IKN. Sementara elemen masyarakat, semakin banyak yang menyadari bahaya proyek IKN dan mulai terbuka menyuarakan penolakan.



Bahkan, sudah ada yang ancang-ancang menggugat UU IKN ke Mahkamah Konstitusi. Sejumlah tokoh bangsa, bersuara menolak proyek IKN. Kuat dugaan, UU IKN akan berakhir seperti UU Omnibus Law : Dinyatakan Inkonstitusional oleh MK.



Ada yang patut kita ambil pelajaran dari mereka yang konsisten menyuarakan kebenaran. Mereka tidak berubah, baik di luar penjara, masuk penjara dan kembali berada di luar penjara.



Mereka hanya berkhidmat pada nilai kebenaran dan memperjuangkan keadilan. Itu yang membuat mereka, tak berubah meski mendapat tekanan.


Amanah bagi kita, yang belum diuji dengan penjara, semestinya semakin mengokohkan komitmen untuk berada dibarisan pejuang kebenaran dan menuntut keadilan ditegakkan. Tidak hanya untuk menolak proyek IKN, tetapi juga untuk setiap kezaliman yang terjadi di negeri ini.



Saat ini, bukan hanya dibutuhkan orang pintar. Tetapi juga berani. Kepintaran yang banyak tidak akan bernilai, jika hanya tersimpan didalam benak. Wahai orang-orang pintar, bersuara lah !

 

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 1445 Kali
Berita Terkait

0 Comments