Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 24/11/2021 18:00 WIB

Ketua DPRD Kota Bekasi Chairuman J Putro Kaget Angka Bayi Prematur di RSUD Kota Bekasi Tinggi hingga 18 Persen dari Angka Kelahiran.

KUNJUNGAN DPRD KOTA BEKASI KE RSUD
KUNJUNGAN DPRD KOTA BEKASI KE RSUD

BEKASI, DAKTA.COM :Peringati International premature day (hari prematur sedunia) Ketua DPRD Kota Bekasi beserta persatuan istri anggota dewan (PIAD) menggelar acara berupa suport bagi orang tua yang anaknya lahir prematur di RSUD Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi.

Ketua DPRD Kota Bekasi Chairuman J Putro mengatakan bahwa di RSUD Kota Bekasi sesuai data yang ada dari total kelahiran 18 persen anak lahir dalam kondisi prematur. Sedangkan angka normal hanya 10 persen dari angka kelahiran.

"Butuh kesadaran kita terkait perlunya edukasi bagi masyarakat bahwa dari awal kehamilan harus rutin konsultasi ke bidan atau dokter terkait pertumbuhan janin, karena munculnya bayi prematur disebabkan terlambat dalam penanganan pada saat kehamilan," ujar Ketua DPRD Chairuman J Putro.

Rendahnya kesadaran masyarakat terkait pemeriksaan ibu hamil harus jadi perhatian Dinas terkait. Di butuhkan juga sarana prasarana di rumah sakit seperti di RSUD Kota Bekasi.

"Saat ini sudah bagus di RSUD Kota Bekasi kerena, menjadi rujukan wilayah lain seperti Kabupaten Bekasi  Karawang dan Purwakarta. Data di RSUD ada 18 persen dari angka kelahiran prematur hal ini karena banyak rujukan dari luar daerah,"ujarnya.

Normalnya masih menurut Chairuman, hanya 10 persen menariknya, dari 18 persen bayi prematur 95 persen dapat diselamatkan. Peningkatan sarana prasarana untuk Nicu dimana RSUD Kota Bekasi baru memiliki 26 incubator.

"Melihat dari lod saat ini, pernah ada lonjakan karena itu minimal di butuhkan 50 incubator dan ruangan yang tersedia. Ini menjadi catatan bagi DPRD dan akan di usulkan pada APBDP 2022,"ucapnya.

Menurutnya penanganan komperhensif dari instansi terkait mulai posyandu edukasi masyarakat juga harus menyeluruh terlebih kondisi pandemi saat ini agar angka bayi prematur dapat di tekan. Kedepan tumbuh kembang anak juga harus dipantau sampai 5000 hari sejak pembuahan sampai anak anak (usia emas) di bawah lima tahun.

"Karena penanganan kesehatan terkait langsung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Sehingga nantinya tahun 2045 generasi kita lebih maju. IPM kita yang hanya peringkat ke dua di Jabar juga dapat ditingkatkan menjadi peringkat pertama," katanya.

Pihaknya juga tak lupa memberikan apresiasi bagi para dokter dan perawat serta karyawan RSUD Kota Bekasi yang sudah memberikan pelayanan maksimal bagi Masyarakat khususnya orang tua yang anaknya lahir prematur.


"Saya juga apresiasi pada seluruh karyawan RSUD CAM untuk pelayanan bagi para orang tua, bayi prematur sehingga angka keselamatan tinggi,"pungkasnya.

Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 1828 Kali
Berita Terkait

0 Comments