Satu Tahun Jelang Muktamar, Muhammadiyah Sudah Bersiap
SURAKARTA, DAKTA.COM : Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan diselenggarakan pada 18-20 November 2022. Panitia telah mempersiapkan berbagai hal meskipun penyelenggaraan masih satu tahun lagi.
Ketua Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Marpuji Ali, mengatakan, peringatan Milad ke-109 Muhammadiyah tahun ini menjadi uji coba agar penyelenggaraan Muktamar tahun 2022 sukses. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah di gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (20/11) malam. Dia mengapresiasi Rektor UMS Sofyan Anif selaku Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah atas upaya yang dilakukan melalui kegiatan Refleksi Milad tersebut.
"Milad ini uji coba dalam rangka suksesnya Muktamar yang akan datang. Saya bergembira dan bersyukur. Kurang satu tahun ini panitia penerima sudah bersiap-siap untuk suksesnya Muktamar," kata Marpuji Ali saat jumpa pers di gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah
Marpuji menegaskan, Muktamar Muhammadiyah bisa sukses atas kerja sama semua pihak, baik internal Muhammadiyah dari pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting. Termasuk dukungan Amal Usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah, kerta kerja sama dengan berbagai pihak eksternal.
Awalnya, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan digelar pada 2020. Namun, ditunda selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19.
Marpuji menyatakan, Muktamar merupakan permusyawaratan tingkat nasional tertinggi di Muhammadiyah, di bawahnya ada Tanwir. Ketika ada suatu hal yang tidak mungkin diselenggarakan Muktamar, maka dilaksanakan Tanwir, termasuk agenda penundaan Muktamar.
"Sehingga penundaan Muktamar sudah diselenggarakan Tanwir Muhammadiyah tanggal 4-5 September 2021 kemarin yang memutuskan dan menyepakati bahwa Muktamar Muhammdiyah akan dilaksanakan 18-20 November 2022. Dengan demikian, penundaan itu sekaligus juga seluruh pimpinan di berbagai tingkatan maka mendapatkan legalitas dengan keputusan Tanwir itu," jelasnya.
Sementara itu, Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, kegiatan Refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah di Edutorium UMS sebagai salah satu media untuk berlatih menuju Muktamar seluruhnya.
"Karena pelaksanaan Muktamar 2022 akan dilakukan secara blended. Ada acara-acara tertentu yang dilakukan secara luring dan daring," ungkap Sofyan Anif.
Berdasarkan keputusan pada Tanwir Mihammadiyah, pelaksanaan Muktamar 2022 nantinya dibagi menjadi klaster-klaster. Sehingga para peserta tidak terkonsentrasi di gedung Edutorium UMS.
"Ada beberapa klaster. Dari sisi kesiapan teknis ini menjadi satu perhatian yang lebih khusus. Maka kesempatan Milad tahun ini kami mencoba untuk melatih menuju Muktamar yang sesungguhnya dengan sistem peralatan yang kami pakai besok malam," jelasnya.
Sofyan Anif menambahkan, sebelum ada pandemi Covid-19, Panitia Penerima Muktamar sudah punya komitmen akan menyukseskan Muktamar dengan berbagai upaya. Targetnya tidak hanya sukses Muktamar dengan sidang-sidangnya, melainkan juga pelaksanaannya sukses dan sukses dalam hal penggembira.
"Waktu itu diprediksi satu juta lebih warga Muhammadiyah akan berbondong-bondong ke Solo ke gedung Edutorium UMS. Semangat itu masih ada sampai sekarang. Tapi karena masih dalam suasana pandemi Covid, mudah-mudahan setahun lagi sudah menurun. Kami antisipasi kemungkinan-kemungkinan. Peserta akan disebar di beberapa tempat," paparnya.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Sumber | : | REPUBLIKA |
- Rektor Ubhara Jaya Memperoleh Undangan Penganugerahan Gelar Profesor dari Universitas Mindanao, Filipina
- Allegra Luncurkan Englishforward.id, Kursus Bahasa Inggris Gratis
- Perguruan Tinggi Asing Buka Akses ke Pendidikan Kelas Dunia
- Ketum ASPHRI Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen dari UNJ
- Rektor Universitas Bani Saleh Resmi Dilantik, LLDIKTI Wilayah IV: Semangat Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Urgensi Pembangunan Infrastruktur Pendidikan Tahan Bencana Mendesak
- Evaluasi Sektor Pendidikan 2022, Penanganan Pembelajaran Pasca Disrupsi Perlu Jadi Prioritas
- Evaluasi Sektor Pendidikan Indonesia 2022: Digitalisasi, Revisi UU Sisdiknas dan Otonomi Guru Perlu Diperhatikan
- Digitalisasi Perlu Perhatikan Keragaman Lanskap Pendidikan Nasional
- Gempa Cianjur dan Potensi Bencana Angkat Urgensi Pendidikan Resilien
- Upacara Peringatan HGN 2022, Kemenag sampaikan Apresiasi dan Penghargaan bagi Para Guru
- HGN 2022, GTK Madrasah Fokus Dorong dan Apresiasi Guru Berprestasi
- Resmikan Gedung Kampus 1 di Jakarta Sebagai Kampus Pasca Sarjana, Ubhara Jaya Tegaskan Komitmen Menuju Perguruan Tinggi Unggul
- Kipina Hadir di Kota Bekasi, Berikan Kurikulum Pendidikan Paud Berstandar Finlandia
- Penghapusan Bahasa Inggris Tidak Sejalan dengan Globalisasi
0 Comments