Sejarawan: Tak Perlu Minta Maaf pada Keluarga PKI
JAKARTA_DAKTACOM: Sejarawan Universitas Indonesia, Anhar Gonggong menilai pemerintah tidak perlu menyatakan permintaan maaf pada keluarga eks PKI.
"Pada masa demokrasi terpimpin, PKI juga sering menebarkan fitnah dan melakukan provokasi kepada lawan2 politik mereka. Bahkan ada beberapa organisasi dan partai yang dibubarkan pada masa itu akibat ulah dari tindakan politik mereka," ujarnya pada Kamis (1/10).
Anhar mengapresiasi upaya pemerintah untuk melakukan rekonsiliasi terhadap peristiwa G30S ini.
"Rekonsiliasi itu bukan berarti harus melupakan kejadian-kejadian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh PKI dalam bernegara. Apabila pemerintah ingin menyampaikan permintaan maaf, maka hal tersebut juga harus ditujukan kepada seluruh korban pelanggaran HAM lainnya," ujarnya.
Isu yang menyebutkan bahwa pemerintah akan meminta maaf kepada keluarga eks PKI telah diluruskan oleh Menkopolhukam, Luhut Pandjaitan.
Luhut mengatakan bahwa sesungguhnya pemerintah akan melakukan rekonsiliasi terhadap para korban pelanggaran HAM berat di masa-masa tersebut.
Tak hanya korban pada tahun 65, Luhut membuka kemungkinan mereka akan melakukan upaya serupa kepada korban tragedi lainnya seperti penculikan para aktivis dan Trisakti-Semanggi 1998.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments