Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 11/11/2021 07:00 WIB

Sebut Wapres Patung Istana, Presiden BEM Unmul Diperiksa Polisi

bem unmul
bem unmul

DAKTA.COM : Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Samarinda akan memeriksa Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa – Keluarga Mahasiswa (BEM- KM) Universitas Mulawarman (Unmul), Abdul Muhammad Rachim, Rabu (10/11/2021).

 

Rachim diperiksa karena unggahan poster akun Instagram BEM Unmul @bemkmunmul yang menyebutkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai patung istana.

 

Dalam unggahannya, poster itu bertuliskan “Kaltim Berduka – Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda” disertakan foto Wakil Presiden Ma’ruf Amin bertepatan dengan hari kedatangan Ma'ruf ke Samarinda, Kaltim, Selasa (2/11/2021).

 

Surat panggilan polisi tersebar luas melalui grup WhatsApp.

 

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena membenarkan surat pemanggilan itu. “Kita panggil untuk klarifikasi terkait postingan (unggahan poster patung istana) itu saja,” ungkap Sena saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/11/2021). 

 

Disinggung soal siapa pelapor, Sena hanya menyatakan surat pemanggilan itu berdasarkan hasil pantuan pihaknya di lapangan.

 

Sebab, kata dia, isu patung istana yang disematkan ke Ma'ruf sudah tersebar luas. “Ini sudah tersebar kemana-mana makanya kami panggil klarifikasi maksudnya apa,” tutur dia.

 

Rachim mengaku sudah menerima surat panggilan tersebut. “Iya ada pemanggilan (polisi),” ungkap dia kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

 

Diberitakan sebelumnya, unggahan poster BEM-KM Unmul sempat viral. Sebab ribuan komentar nitezen membanjari akun @bemkmunmul.

 

Beragam komentar miring nitezen mewarnai unggahan itu dari kritik hingga cacian. Tak pelak Rachim juga mendapat ancaman dan doxing dari orang tak dikenal. Unmul secara kelembagaan pun memberi tanggapan atas unggahan tersebut.

 

Unmul meminta meminta BEM Unmul menghapus dan meminta maaf ke Maruf atas unggahan tersebut.

 

Namun, BEM menolak. "Postingan (unggahan) tersebut akan tetap kami posting, dan tidak dihapus, juga tidak mengikuti instruksi Unmul untuk meminta maaf, karena postingan kami tersebut murni berisi krtitik atas dasar keresahan terhadap permasalahan yang terus hadir sampai saat ini," ungkap Rachim




 

Reporter : Ardi Mahardika
Sumber : KOMPAS
- Dilihat 1673 Kali
Berita Terkait

0 Comments