Nasional / Politik dan Pemerintahan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 01/02/2021 15:32 WIB

AHY Sebut Ada 'Kudeta' Terhadap Partai Demokrat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada 'kudeta' terhadap Partai Demokrat.
 
Pernyataan itu disampaikan AHY, sapaan akrabnya, usai menggelar rapat pimpinan atau commander's call yang dilakukan secara khusus untuk menyikapi perkembangan situasi terkini di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (1/2).
 
 
"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya, yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," ujarnya dalam keterangan pers yang disiarkan akun Youtube resmi AHY.
 
AHY lantas menjelaskan kronologi di balik pernyataan perihal gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional.
 
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," lanjutnya.
 
gabungan dari pelaku gerakan ini ada lima orang dengan perincian satu kader Partai Demokrat aktif, satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun yang lalu.
 
"Sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," tegas AHY.
 
AHY mengungkapkan, ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti "dengan paksa" Ketum PD dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung. Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.
 
"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka meng-klaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya. Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan yang juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat," lanjutnya.
Reporter :
- Dilihat 2817 Kali
Berita Terkait

0 Comments