Nasional / Olahraga /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 09/01/2021 13:18 WIB

APPI: Persipura Bubar, Kontrak Pemain Harus Diperhatikan

Persipura Bubar, Kontrak Pemain Harus Diperhatikan
Persipura Bubar, Kontrak Pemain Harus Diperhatikan
JAKARTA, DAKTA.COM - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) tak mempermasalahkan pembubaran tim Persipura Jayapura. Hanya saja, jangan sampai menyalahi aturan kontrak pemain.
 
Pembubaran Persipura disampaikan lewat pengumuman di akun media sosial klub, Rabu (6/1/2021). Mereka terkendala masalah dana karena sponsor utama (Bank Papua) menolak membayar kompensasi sisa kontrak.
 
Bank Papua disebut Persipura masih punya utang sebesar Rp 5 miliar. Karena tertahannya dana itu, Persipura mengaku tak bisa menggaji sehingga memilih membubarkan tim.
 
Teranyar, Bank Papua sudah memberikan respons atas pembubaran Persipura Jayapura. Mereka menegaskan akan melanjutkan komitmennya, asalkan kompetisi (Shopee Liga 1) bergulir lagi.
 
Perlu ditekankan, Persipura sebagai klub tidak bubar. Anggota timnya hanya 'dirumahkan' saja dari segala aktivitas tim untuk sementara waktu.
 
Alasannya, karena masalah macetnya dana sponsor itu. Lagipula, kompetisi masih vakum juga dan belum ada kepastian kapan akan dilanjutkan.
 
Bagi APPI, pembubaran ini tak menjadi soal buat pemain yang kontraknya sudah habis. Kebanyakan klub di Indonesia mengontrak anggota timnya dengan durasi semusim yang berarti telah berakhir pada penghujung 2020 lalu.
 
Yang menjadi soal adalah ketika seorang pemain atau anggota tim lainya diikat durasi jangka panjang alias kontraknya masih berlaku. Selama masih terikat kontrak, mereka tetap berhak untuk menerima gaji meski tim dibubarkan sekalipun.
 
"Bubar sah-sah saja di tengah situasi seperti ini tanpa kepastian jadwal. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kontrak berjalan dengan pemain. Kedua, kesepakatan/persetujuan kedua pihak (klub dan pemain) tentang pengakhiran kontrak," kata General Manager APPI Ponaryo Astaman kepada detikSport.
 
"Selama 'bubar' ini disertai dengan kesepakatan pengakhiran kontrak antara pemain dan klub, ya tidak masalah. Beda cerita kalau 'bubar' ini hanya statement saja, tanpa diikuti tindakan hukum (berupa kesepakatan pengakhiran kontrak)," ujarnya menjelaskan.
 
Dari penelusuran APPI, ada beberapa pemain Mutiara Hitam yang dikontrak jangka panjang. Jangan sampai pemain tak dibayarkan gajinya padahal masih terikat kontrak dengan klub.
 
Soal ini, APPI berharap ada klub bersikap bijak. Intinya harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
 
"Untuk yang kontraknya berdurasi panjang (misal 2-5 tahun), perlu diteliti lagi. Tanpa kesepakatan otomatis (kontrak) itu tetap berlaku. Karena pemain tidak bisa bebas pindah klub krn secara hukum masih terikat kontrak, tapi di saat bersamaan juga tetap berhak mendapatkan upah sebagai haknya," ucap Ponaryo.
 
"Itu lah pentingnya kesepakatan, baik itu berupa pengakhiran kontrak, atau penyesuaian upah untuk pemain yang kontraknya berdurasi panjang," ucap eks pemain Timnas Indonesia itu mengakhiri.
Editor : Dakta Administrator
Sumber : detikSport
- Dilihat 1719 Kali
Berita Terkait

0 Comments