Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 02/01/2021 11:56 WIB

Kesal Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu-Tempe Mogok Massal

Ilustrasi berbagai macam produk protein kedelai [Foto : Shutterstock]
Ilustrasi berbagai macam produk protein kedelai [Foto : Shutterstock]
JAKARTA, DAKTA.COM - Pengrajin tahu dan tempe memutuskan untuk berhenti melakukan penjualan selama 3 hari, mulai tanggal 1 Januari kemarin hingga 3 Januari esok. Langkah ini tidak lepas dari naiknya harga kedelai secara drastis. Akibatnya, pasokan tempe dan tahu menjadi sangat langka di lapangan.
 
"Kita mogok penjualan tanggal 1, 2 dan 3 ini sementara mogok produksi 30, 31 dan 1 Januari kemarin. Karena tempe ada prosesnya seperti fermentasi dan lain, yang dijual hari ini, bisa produksi dari hari Kamisnya bahkan Rabunya," kata Ketua Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTPI) Jakarta Barat, Mu'alimin, pada Sabtu (2/1).
 
"Kenaikan kedelai nggak stabil. Harganya naik di hari ini, besoknya naik lagi. Harga normal di angka Rp. 6.500-7.000/Kg. Sekarang sampai Rp. 9.200 bahkan 10 ribu, bahkan ada yang lebih dari 10ribu/Kg," katanya.
 
Alhasil, dengan harga penjualan normal, pengrajin sudah tidak lagi mendapatkan untung. Sebaliknya, jika harus menaikkannya maka konsumen yang akan mempertanyakan alasan kenaikannya.
 
"Karenanya kami ingin konsumen tau harganya naik, sehingga pedagang bisa naikkan harganya secara nggak susah, konsumen nggak nanya. Kalau tiba-tiba naik tanpa ada info mereka juga mempertanyakan," jelasnya.
 
Editor : Dakta Administrator
Sumber : CNBC Indonesia
- Dilihat 1272 Kali
Berita Terkait

0 Comments