Rabu, 21/10/2020 10:53 WIB
Ikut Program JKN-KIS, Nahdliyah Ringankan Beban Orang Tua
BEKASI, DAKTA.COM - Memiliki peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat merupakan kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini yang dipahami oleh Nahdliyah (20) yang merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir. Baginya mempunyai jaminan kesehatan itu penting namun tetap lebih penting lagi menjaga kesehatan dengan cara mengatur pola makan, minum, tidur dengan baik dan disertai dengan minum vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
“Urusan kesehatan jangan disepelekan, yang penting jangan terlalu capek dalam beraktivitas dan harus diimbangi dengan olahraga minimal seminggu sekali, jangan juga terlalu stres yang membuat tubuh drop, intinya dibawa santai saja. Namun tetap harus punya jaminan, karena sakit itu datangnya dari Allah, jadi saat kita sakit kita memiliki jaminan yang akan membiayai kita,” ujarnya.
Berbicara lebih lanjut, Nahdliyah mengatakan telah mendaftarkan dirinya sejak lama ke Program JKN-KIS. Selama terdaftar dirinya juga pernah menggunakan untuk berobat, pengalaman yang dia ceritakan kepada Tim Jamkesnews, bahwa dirinya cukup puas dengan pembiayaan dan pelayanan yang dirinya terima.
“Pernah waktu dulu saya pernah sakit dan harus dibawa ke klinik bukan rumah sakit karna jarak saya dengan rumah sakit lumayan jauh, jadi saya lebih memilih jarak yang lebih dekat dalam berobat. Menurut saya sendiri lumayan lah dengan adanya kartu ini, Alhamdulillah dijamin dan tidak membebani keluarga. jadi setidaknya saya bisa menggurangi beban orang tua saya dalam biaya pengobatan hehehe,” jelasnya.

Nahdliyah peserta JKN-KIS
Mengenai iuran yang menjadi beban peserta setiap bulan, dirinya mengatakan bahwa dirinya cukup bersyukur bisa menabung dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membayar iuran. Karena menurutnya dengan adanya Program JKN–KIS sangat lah berguna untuk semua kalangan baik yang masih muda maupun yang sudah tua.
“Iuran saya Alhamdulillah saya bisa mengumpulkan uang sedikit demi sedikit setiap bulannya sehingga tidak membebani orang tua. Saya juga sangatlah berterimakasih kepada pemerintah karena sudah mau membuat program seperti ini. Dengan adanya program ini banyak masyarakat merasa terbantu dan khususnya saya juga merasa sangatlah terbantu karena saya setidaknya bisa meringankan beban ibu–bapak saya,” tutupnya. (DA/PM).
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis BPJS Kesehatan |
- Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Belum Usai, Kok BPOM Sudah Kasih Izin?
- Besok, 7 Daerah di Jawa Barat Mulai Vaksinasi. Termasuk Kota Bekasi
- Besok, Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac
- BPOM Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
- Ini Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China
- Anies Ungkap Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi
- MUI Pusat Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
- Ibu Hamil Terpapar Covid 19, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi
- 67 Kasus Positif Baru di Klaster Keluarga DKI Usai Libur Panjang 2020
- Ridwan Kamil Intruksikan, Pekan Ini Bupati dan Wali Kota Gelar Simulasi Vaksinasi Covid
- DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid
- RS Penuh, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Seleksi Pasien ICU
- 1,8 Juta Vaksin Covid-19 dari Sinovac Tiba di Tanah Air
- Aa Gym Positif Covid 19, Jalani Isolasi Mandiri
- Menkes Imbau Warga Tak Keluar Rumah 10 Hari Usai Liburan
0 Comments