Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 08/10/2020 09:40 WIB

Tiga Mahasiswa Bentrok di Jababeka, Ini Identitasnya

aliansi buruh menggelar demo di DPRD Kota Bekasi
aliansi buruh menggelar demo di DPRD Kota Bekasi
BEKASI, DAKTA.COM - Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan irit bicara  terkait aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang berujung bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian di kawasan industri Jababeka I, Rabu (7/10) siang.
 
Kapolres enggan menjelaskan peristiwa berujung jatuh korban dari kalangan mahasiswa ini. Menurutnya, para korban sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. “Kita sudah mengantarkan korban ke rumah sakit, untuk perawatan dan lainnya,” kata Kombes Hendra Gunawan, Kamis (8/10).
 
Seperti diberitakan, ratusan mahasiswa yang tergabung ke dalam organisasi ekstra kampus, GMNI, PMII, HMI serta mahasiswa Pelita Bangsa bentrok dengan pihak kepolisian saat melakukan aksi menolak RUU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka I.
 
Akibat bentrokan tersebut, tiga mahasiswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan kedua rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
 
Ketua DPC GMNI Kabupaten Bekasi, Yogi Trinanda, mengatakan, aksi penolakan RUU Cipta Kerja memang direncanakan akan dilakukan di Kawasan Jababeka I. Kemudian saat mau masuk pintu masuk Kawasan Jababeka I terjadi aksi saling dorong dengan pihak kepolisian.
 
“Kami (GMNI) sangat menyesalkan adanya tindakan represif dari pihak kepolisian yang tiba-tiba langsung kokang senjata,” jelasnya.
 
Menurutnya, akibat kejadian ini ada tiga mahasiswa yang mengalami luka. Ketiga mahasiswa itu, kata Yogi, Nasrul dari PMII. Dia terluka di bagian kepala diduga karena tertembus slongsong peluru.
 
Berikutnya, lanjut Yogi, Budi dari HMI yang sempat ditarik aparat kepolisian dan langsung dibawa, Budi menderita luka sobek di pelipis hidung dan memar di belakang telinganya.
 
Selanjutnya, imbuh Yogi lagi, Amir mahasiswa Pelita Bangsa yang mengalami luka di kelopak mata diduga akibat pukulan salah satu aparat.
 
“Harusnya tidak perlu ada peluru yang diletuskan. Ini kenapa diletuskan sehingga kawan-kawan mengalami luka,” tukasnya.
 
Dia menjelaskan, aksi ini dilakukan gabungan mulai dari GMNI, PMII, HMI, dan Mahasiswa Pelita Bangsa. Dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sekitar 750-800 orang. Rencananya, untuk tindak lanjutnya akan didiskusikan bersama.
 
“Kita tidak akan tinggal diam. Kita akan tempuh jalur hukum,” cetus pria yang akrab disapa Nugi ini.
 
Nugi menambahkan, dengan kondisi bentrok ini tidak akan menyurutkan tekad bersama kawan-kawannya menolak UU Cipta Kerja.
Reporter :
- Dilihat 1372 Kali
Berita Terkait

0 Comments